LRT Gunakan Kereta Produksi INKA, Hyundai Akan Jadi Konsultan

ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Sejumlah kendaraan melaju di samping deretan tiang konstruksi proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Cawang-Cibubur yang sudah dipasang struktur "U-Shape Girder" di samping jalan tol Jagorawi kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (15/3)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
8/1/2018, 15.10 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan agar kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) menggunakan produksi dari industri lokal. Luhut meminta agar PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) yang menyiapkan kereta untuk LRT. 

"LRT juga ingin kalau INKA bisa produksi konten lokal, kapan lagi Indonesia dapat bikin sendiri," kata Luhut di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (8/1). (Baca: Siap Investasi US$ 100 Miliar, Korsel Lirik Proyek LRT & Kereta Cepat)

Berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaludin, Luhut mengatakan jika INKA sudah siap memproduksi LRT. Kualitas produksi INKA sudah cukup baik meski perlu ada penguatan di beberapa hal. "Misalnya wagon itu wielding dan tekniknya, segala macam itu masih perlu bantuan," kata Luhut.

Sementara itu, perusahaan manufaktur asal Korea Selatan, Hyundai Rotem, akan diminta sebagai konsultan untuk produksi LRT dari INKA. Luhut mengatakan, LRT dari INKA dapat menyesuaikan dengan teknologi modern yang ada.

"Karena bagaimanapun, kami ingin ada teknologi yang sudah maju masuk ke kami supaya lihat ada loncatan-loncatan teknologi," kata Luhut. (Baca: KAI Utang Rp 19,2 Triliun ke 12 Bank Lokal dan Asing untuk Proyek LRT)

Luhut berharap, penggunaan LRT yang diproduksi INKA diharapkan dapat mengurangi biaya produksi. Kendati demikian, ia tetap membuka peluang untuk mengimpor mesin LRT.

Menurut dia, ada dua pilihan impor mesin untuk LRT buatan INKA, yakni dari Hyundai Rotem ataupun industri kereta api asal Motreal, Kanada, Bombardier Transportation. "Hyundai ini dekat dengan kita, teknologinya lumayan bagus, kami consider pakai itu," kata Luhut.

Luhut mengatakan, wacana ini akan segera difinilalisasi pada Januari 2018. Hal ini dilakukan agar rencana pembangunan LRT Jabodebek dapat memenuhi targetnya selesai pada April 2019. "Segera ini. Bulan ini harus final," kata Luhut.