KAI Utang Rp 19,2 Triliun ke 12 Bank Lokal dan Asing untuk Proyek LRT

Ameidyo Daud Nasution
29 Desember 2017, 16:16
 Light Rail Transit (LRT)
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di samping Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (22/1).

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian pinjaman dari sindikasi 12 lembaga keuangan dengan total nilai Rp 19,2 triliun untuk proyek kereta listrik ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta - Bogor - Depok - Bekasi (Jabodebek). Total pinjaman ini terdiri dari Rp 18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp 1,1 triliun untuk kredit modal kerja.

Tercatat ada 12 lembaga keuangan yang masuk dalam sindikasi ini mulai dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, serta CIMB Niaga. Lalu ada pula Bank DKI, Bank Sumut, Hana Bank, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Shinhan Bank, Bank Mega, serta Bank Sumut. Selain itu ada pula lembaga pembiayaan yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang ikut masuk dalam proyek ini.

Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Emma Sri Martini mengatakan bunga pinjaman ini sebesar 8,25 persen secara fix selama 3 tahun, setelah itu akan dikenakan secara floating mengikuti suku bunga saat itu. Sedangkan jangka waktu utang (tenor) selama 15 tahun, tapi dapat diperpanjang hingga 18 tahun.

 (Baca: Batal Buat Joint Venture Proyek LRT, KAI Utang ke Bank Rp 18 Triliun)

"Pencairan akan dilakukan bertahap sesuai progresnya (pembangunan). Tahap pertama PT KAI menggunakan dana disetor dulu, setelahnya pakai fasilitas kredit sindikasi," ujarnya saat acara penandatanganan perjanjian kredit ini di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (29/12).

Sementara Direktur Utama KAI Edi Sukmoro berharap dengan adanya kerja sama sindikasi perbankan ini maka proyek LRT dapat terus berjalan dan memenuhi target operasional pada pertengahan 2019 mendatang. "Ini komitmen kami mendukung pemerintah melancarkan proyek LRT," katanya.

Kebutuhan dana proyek ini mencapai Rp 29,9 triliun. pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke Adhi Karya sebesar Rp 1,4 triliun dan pinjaman pihak ketiga sebesar Rp 2,8 triliun untuk sebagian prasarana seperti depo dan pembangunan TOD. Sementara, KAI akan mendapatkan PMN sebesar Rp 7,6 triliun dan sisanya dari pinjaman sindikasi yang diteken hari ini. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...