Kerja Sama Dagang Indonesia - Cile Guna Dorong Ekspor ke Amerika Latin

Kemendag
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) dan Menteri Luar Negeri Cile, Heraldo Munoz (tengah) saat menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) di Santiago, Cile, Kamis (14/12).
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
15/12/2017, 09.26 WIB

Menurutnya, pelaku usaha Indonesia belum banyak memahami pasar Amerika Latin. Sehingga, pendorongan kontak dagang merupakan langkah yang harus dilakukan secara intensif.

Misi dagang ke Chile membawa tujuh pelaku usaha yang mencakup sektor kelapa sawit, biodiesel, kendaraan dan peralatan militer, furnitur dan dekorasi rumah, serta jasa keuangan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja perdagangan Indonesia-Cile tahun 2016 sebesar US$ 227,2 juta. Walaupun tahun lalu Indonesia mencatat surplus, namun tren perdagangan dengan Cile dalam lima tahun terakhir (2012-2016) mengalami penurunan sebesar 12,1%.

(Baca juga: Jokowi Targetkan Perjanjian Dagang dengan Cile Rampung Tahun Ini)

Sementara, hingga triwulan ketiga 2017, total perdagangan mencapai US$ 218,8 juta, meningkat 27% dibanding periode sebelumnya yang hanya US$ 175,8 juta.

Komoditas ekspor Indonesia ke Cile tahun lalu di antaranya adalah sepatu, mesin, reaktor nuklir, tekstil, mesin elektrik, perekam suara, dan televisi. Sedangkan impornya merupakan tembaga, getah kayu, kertas, pakanternak, buah dan kacang, serta minyak nabati.

Halaman:
Reporter: Michael Reily