Setelah memiliki jalan tol dan pelabuhan, PT Astratel Nusantara (Astra Infra) mengaku tertarik untuk menggarap proyek bandara. Minat ini seiring belum banyaknya pihak swasta yang masuk ke dalam proyek infrastruktur transportasi tersebut.
Direktur Bisnis dan Pengembangan Astra Infra yakni Rahmat Samulo mengatakan perusahaannya melihat saat ini bandara merupakan infrastruktur yang sangat menentukan di negara maju. Oleh sebab itu pihaknya serius menjajaki kemungkinan membangun proyek ini.
"Kami serius untuk studi di bandara," kata Rahmat saat acara diskusi dengan media di Semarang, Rabu (6/12). (Baca: Dukung Bisnis Otomotif, Astra Minat Jadi Operator Pelabuhan Patimban)
Meski begitu, anak usaha PT Astra International Tbk. ini mengaku belum bisa mengungkapkan di mana lokasi bandara yang akan disasar. Rahmat hanya mengatakan bahwa langkah ini menjadi alternatif proyek infrastruktur yang akan digarap Astra Infra kedepannya.
Head of Corporate Communication Astra Infra Dani Irawati mengatakan walaupun kemungkinan bisnis bandara masih studi dan belum diketahui lokasinya, tapi dia mengisyaratkan bandara di pulau Jawa lebih menarik. "Tapi yang jelas studi masih dilakukan tidak tahun ini, tapi tahun depan," kata dia.
(Baca: Anak Usaha Astra International Tertarik Beli Jalan Tol Becakayu)
Mengenai jenis bandaranya, Dani menjelaskan bisa saja tidak terkait penumpang, tapi bergerak di bisnis lainnya seperti logistik. Alasannya, karena tidak semua bisnis penerbangan mengandalkan penumpang. Banyak juga maskapai yang bisnisnya tapi bisa kargo. Tapi masih kami lihat dulu," ujarnya.
Sebelumnya perusahaan juga telah masuk di dalam proyek jalan tol hingga pelabuhan. Astra Infra telah memiliki enam jalan tol dengan panjang 352,6 kilometer. Perseroan juga memiliki pelabuhan di Penajam dan Kariangau di provinsi Kalimantan Timur.