Kemenperin Gandeng Gudang Garam Kembangkan Pendidikan Vokasi

ANTARA FOTO/Moch Asim
Sejumlah siswa mengerjakan soal pelajaran produktif teknik audio video (TAV) saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) susulan di SMK Negeri 2 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/4).
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
15/11/2017, 15.26 WIB

Contohnya, 32% pendapatan Jawa Timur berasal dari industri, di bawah Jawa Barat yang industri menyumbangkan 42% pemasukkan daerah. Airlangga menyebut, kota industri lain seperti Kudus, Gresik, Sidoarjo, Bekasi, Purwakarta, dan Karawang siap menampung pelajar dan pekerja.

Targetnya, vokasi industri meluluskan 600 ribu dalam setahun sehingga program Link & Match bisa masuk langsung ke industri. Disediakan juga Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk penyelenggaraan sertifikasi kompetensi agar pekerja diberikan legitimasi kemampuan.

(Baca juga:  Mulai Tahun Depan, Singapura Latih 100 Guru Sekolah Kejuruan)

Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata Taswin Siddharta menyatakan, program vokasi membuat pencarian tenaga kerja lebih efisien. “Kalau usaha berkembang, lapangan pekerjaan akan bertambah sehingga kembali lagi ke industri,” ujar Istata. Saat ini, Gudang Garam sudah bekerja sama dengan 5 SMK dari total 77 SMK di Kediri.

Lebih jauh, target program Link & Match Kementerian Perindustrian adalah 500 perusahaan dan 1775 SMK. Capaian hingga Oktober 2017, di Jawa Timur ada 50 perusahaan dan 234 SMK, Jawa Tengah dan Yogyakarta 117 perusahaan dan 392 SMK, Jawa Barat 141 perusahaan dan 393 SMK, serta Sumatera Utara 107 perusahaan dan 226 SMK.

Halaman:
Reporter: Michael Reily