Hero Kembali Garap Pasar Minimarket dengan Giant Mart

ANTARA FOTO/FB Anggoro
Senior GM CSR PT Hero Supermarket Tbk Natalia Lusnita (kanan) membantu kasir memasukan barang belanja konsumen ke tas daur ulang di Giant Ekstra di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (10/12).
Penulis: Pingit Aria
22/8/2017, 14.22 WIB

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) kembali terjun ke segmen minimarket melalui brand Giant Mart. Gerai pertama Giant Mart dibuka di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada 16 Agustus 2017 lalu.

Sebelumnya, Giant bergerak di segmen supermarket dengan Giant Ekstra dan Giant Expres. “Kalau kita lihat, Giant Ekstra dan Giant Expres itu harga jual produknya murah, kurang lebih Giant Mart sama,” kata Tony Mampuk, GM Corporate Affairs HERO saat dihubungi, Selasa (22/8).

Setelah pembukaan gerai pertama ini, Tony masih enggan menjelaskan rencana ekspansi Giant Mart selanjutnya. Ia juga tak merinci berapa investasi yang disiapkan induk usahanya. “Giant Mart itu masih baru, masih dalam tahap analisis," ujarnya.

(Baca juga: Masyarakat Pilih Belanja di Minimarket, Penjualan Hypermarket Tertahan)

Untuk meningkatkan brand awareness Giant Mart, gerai yang didominasi warna kuning dan hijau ini memberikan promo menarik. "Ini bagian dari strategi perusahaan mendekat ke pemukiman warga," katanya.

Giant Mart merupakan penanda kembalinya Hero di segmen minimarket setelah sebelumnya pernah menggarap Star Mart. Tony mengatakan bahwa ada perbedaan yang jelas antara brand Giant Mart dengan Star Mart yang 83 gerainya ditutup pada awal tahun lalu.

Ia menjelaskan, Star Mart merupakan gerai minimarket kafetaria atau yang biasa dikenal sebagai convenience store. Sedangkan Giant Mart menawarkan barang-barang kebutuhan harian.

"Kalau Giant Mart yang di Duri Kepa itu barangnya lebih ke kebutuhan sehari-hari, kalau Star Mart kan lebih ke produk siap saji," kata Tony.

(Baca: Kuartal II, Penjualan Alfamart, Hero, Indomaret, Hypermart Naik 20%)

Selain tambahan satu gerai Giant Mart, Hero Supermarket juga memiliki 32 gerai Hero Supermarket, 164 gerai Giant Ekstra dan Giant Express, 249 gerai Guardian, dan 1 gerai IKEA.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, merupakan hal yang wajar bagi perusahaan retail menggarap segmen yang berbeda. “Ini kan soal bagaimana strategi perusahaan mengembangkan bisnisnya,” katanya.