Lonjakan harga daging sapi menjelang lebaran diprediksi tak akan terjadi tahun ini. Setidaknya, itulah yang dikatakan oleh Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf.
Syarkawi menyebut, harga daging sapi saat ini masih normal di kisaran Rp 110 – 120 ribu per kilogram. Padahal, tahun lalu harga daging sapi menjelang Idul Fitri bisa mencapai Rp 170 ribu per kilogram.
“Kondisi harga jual ini merupakan yang termurah dalam 10 tahun terakhir sepanjang musim puasa dan lebaran,” kata Syarkawi dalam siaran persnya, Senin (19/6).
(Baca juga: Stok di Pasar Cipinang Berlebih, Harga Beras Turun Sumbang Deflasi)
Ia pun optimistis harga daging sapi akan tetap stabil hingga perayaan lebaran. Sebab, dari hasil kunjungan mendadaknya ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Karawaci akhir pekan lalu, diketahui pasokan sapi siap potong cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Syarkawi menjelaskan, pasokan sapi siap potong di RPH Karawaci normalnya mencapai 40 ekor per hari. Namun, dirinya mengklaim, hingga H-2 lebaran, pasikan sapi akan naik empat kali lipat hingga 160 ekor per hari.
Sementara, secara keseluruhaan pada Mei dan Juni 2017 ini, total kebutuhan daging sapi Indonesia diproyeksikan hanya mencapai 64 ribu ton, sedangkan pasokan diprediksi mencapai 82 ribu ton. “Jadi harganya tidak akan naik karena stoknya masih ada surplus," ujarnya.
(Baca juga: Harga Pangan yang Tak Lagi Meroket Menjelang Lebaran)
Sementara itu, Komisioner KPPU Nawir Messi menjelaskan, selain harga daging sapi, harga komoditas pangan utama lainnya seperti gula, minyak goreng, dan bawang putih juga masih stabil.
Menurutnya, harga eceran gula di toko-toko retail modern masih stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah senilai Rp 12.500 per kilogram. Padahal, di tahun lalu harganya sempat menyentuh Rp 18.000 per kilogram.
Begitu juga harga minyak goreng yang tetap sesuai HET senilai Rp 11.000 per kilogram, padahal tahun lalu naik hingga Rp 23.000 per kilogram. "Ini cukup menggembirakan," kata Syarkawi.