Sri Mulyani Kawal Pendanaan Proyek LRT di Bandung dan Surabaya

ANTARA FOTO/Agus Bebeng
Purwarupa LRT Metro Kapsul di pedestrian Alun-Alun Bandung, Jawa Barat, 6 April 2017.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
13/5/2017, 07.00 WIB

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memilih tujuh perwakilan pemerintah kota/kabupaten untuk dicarikan pendanan bagi proyek pembangunan infrastruktur di daerahnya masing-masing. Di antaranya adalah proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) di Kota Bandung dan Surabaya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemilihan proyek infrastruktur  di tujuh kota tersebut karena sudah berada di dalam rencana proyek strategis nasional. Selanjutnya, tim yang dibentuk Kementerian Keuangan akan memberikan pendampingan untuk memperoleh pendanaan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Proses pendampingan itu misalnya, mengkaji berbagai instrumen atau skema KPBU yang tepat untuk membiayai suatu proyek infrastruktur. (Baca: Jokowi Minta Menteri Terbuka Masalah Dana Proyek Infrastruktur)

"Saya tanya kenapa akselerasinya tidak dirasa cukup sementara permintaan banyak. Saya minta daerah yang sudah ada pipeline dan akselerasinya cukup. Ketujuh ini sudah ada pipeline project sudah ada kedekatan sehingga sudah ada struktur," kata Sri Mulyani setelah menerima tujuh bupati/walikota di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (12/5).

Dalam pendampingan tersebut, tim Kementerian Keuangan dapat memberikan penjaminan dalam bentuk empat skema. Pertama, skema availability payment atau ketersediaan layanan seperti untuk proyek Palapa Ring senilai Rp 7,8 triliun.

Halaman: