Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama sejumlah menteri membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan guna menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran 2017. Satgas dipimpin oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Satgas tersebut akan mengawasi harga pangan di pasar-pasar. Hasil pengawasan itu akan dievaluasi oleh tim dari kementerian terkait tiap dua pekan.
(Baca juga: Menteri Pertanian Curigai Kartel di Balik Kenaikan Harga Bawang Putih)
Koordinasi antarlembaga tersebut, menurut Tito, merupakan perwujudan dari perintah Presiden Joko Widodo agar menstabilkan harga bahan pangan. “Selain melakukan pengawasan harga dan ketersediaan bahan pokok, Satgas ini juga bertugas melakukan penegakan hukum terhadap kartel dan mafia pangan,” kata Tito melalui siaran persnya, Rabu (3/5) siang.
Menurut Tito, Satgas juga akan bekerja di tingkat daerah dengan melibatkan Kepolisian Daerah (Polda) serta Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan setempat. Satgas Pangan Polda akan dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus.
Selain membentuk Satgas Pangan, Tito hari ini juga melakukan teleconference dengan Kapolda, Gubernur , Bupati dan Walikota dari sejumlah daerah. Dari hasil komunikasi tersebut, diketahui bahwa ketersediaan bahan pokok di Tanah Air mencukupi hingga Lebaran.
(Baca juga: Jelang Ramadan, Mendag Sidak Gudang Daging, Minyak dan Gula)
“Ketersediaan bahan pokok aman, persoalan rantai distribusi yang ada spekulan, penimbun, kartel sedang kami tangani bersama,” kata Tito.
Sejumlah menteri yang ikut dalam konferensi video bersama Tito di Mabes Polri adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Ketua KPPU Syarkawi Rauf. Sementara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengikuti acara tersebut dari Semarang, Jawa Tengah.