Volume Ekspor Turun, Program Hilirisasi Sawit Terus Jalan

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Muhammad Firman
10/1/2017, 17.54 WIB

BPDP Sawit menilai program ini telah berhasil diimplementasikan dengan memanfaatkan dana sawit. Sepanjang 2016 program ini telah mampu menyerap 2,7 juta kilo liter (KL) biodiesel dari sawit. Jumlah serapan ini lebih besar dari target yang ditetapkan pada 2016 sebesar 2,5 juta KL dan serapan biodiesel pada 2015 yang hanya 0,56 juta KL.

Serapan yang tinggi ini tidak lepas dari dana sawit yang digunakan untuk mensubsidi harga biodiesel. BPDP mencatat serapan dana sawit pada 2016 mencapai Rp 10,6 triliun untuk biodiesel. Tahun ini BPDP memproyeksikan subsidi untuk biodiesel lebih rendah dari tahun lalu. Dana sawit yang akan terpakai tahun ini kemungkinan hanya Rp 9,6 triliun.

Menurut Bayu, program B20 yang dijalankan tahun lalu telah mampu menciptakan nilai tambah industry hingga Rp 4,4 triliun dengan penghematan devisa dan pengurangan ketergantungan bahan bakar fosil sebesar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun. Dari sisi tenaga kerja program ini mampu menyerap sebanyak 385 ribu orang pekerja, baik di dalam perkebunan on farm maupun di luar perkebunan off farm

(Baca: Oktober, Produksi dan Ekspor Sawit Melonjak)

Selain itu Bayu mengungkapkan ekspor cangkang dan bungkil kelapa sawit Indonesia yang digunakan untuk kebutuhan energi hijau di luar negeri juga mengalami kecenderungan peningkatan. Ekspor biomassa sawit sebesar 5 juta ton. Beberapa negara tertarik mengimpor biomassa sawit dari Indonesia karena memiliki kalori yang tinggi.

“Jepang sudah berencana membeli 40 sampai 70 juta biomassa sawit. Mereka sangat tertarik melakukan importasi biomassa sawit,” .

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman