Pemerintah Kembangkan Pelabuhan Tol Laut di Nusa Tenggara

Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi pelabuhan
1/11/2016, 16.47 WIB

Pemerintah terus membangun jaringan tol laut di kawasan timur Indonesia. Kementerian Perhubungan akan segera menentukan titik pelabuhan utama dalam rute tol laut di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pertimbangannya, tol laut di sana belum produktif karena ketiadaan pelabuhan yang dapat disinggahi kapal utama di dua wilayah tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengkaji jumlah pelabuhan yang akan berperan sebagai pelabuhan tol laut di kawasan Nusa Tenggara. Selanjutnya, sejumlah pelabuhan itu wajib disinggahi kapal-kapal utama untuk lokasi bongkar muat barang.

(Foto: Ide Jokowi, Kapal Tol Laut yang Menautkan Jakarta - Natuna)

Hal ini sejalan dengan sistem tol laut yang memiliki pelabuhan hub sebagai pelabuhan utama dan feeder sebagai pelabuhan pengumpan. "Satu pelabuhan itu ditambah bongkar muat bisa makan dua hari, tentukan saja yang mana (pelabuhan utama," kata Budi saat berdiskusi dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (1/11).

Dengan adanya penentuan pelabuhan hub dan feeder di NTB dan NTT, menurut Budi, maka kedatangan kapal dapat dipercepat dari saat ini 28 hari sekali menjadi 18 hingga 20 hari sekali jalan. Penentuan waktu tersebut berdasarkan waktu yang dibutuhkan selama dua hari di masing-masing pelabuhan untuk bongkar muat barang lantaran mayoritas tidak memiliki fasilitas crane.

"Misal untuk NTB, bisa di Dompu dan Bima (pelabuhan utama), atau NTT bisa di Maumere, Labuan Bajo, atau Kupang. Tinggal kita putuskan," kata Budi. (Baca: Buntut Kasus Pungli, Ditjen Perhubungan Laut Akan Pangkas Perizinan)

Ia juga menjelaskan, keberhasilan pengembangan pelabuhan tol laut di Nusa Tenggara itu dapat menjadi percontohan bagi efisiensi logistik di Papua. "Karena kalau kita benahi ini (Kepulauan Nusa Tenggara) maka otomatis akan merembet ke Papua, tapi tetap ada trial and error-nya," ujar dia.

(Baca: Pelindo Akan Ambil Alih Pengelolaan Ratusan Pelabuhan)

Pemerintah saat ini memang menggalakkan pembangunan sarana transportasi, yang salah satunya mengandalkan jalur tol laut. Upaya tersebut melalui rencana pengembangan 150 pelabuhan baru yang digarap sejak 2015, pembuatan 100 kapal, dan pembentukan 86 jalur laut.