Industri Petrokimia Akan Memanfaatkan Batu Bara

Penulis:
Editor: Arsip
25/8/2014, 09.47 WIB

KATADATA ? Industri petrokimia akan memasuki era pemanfaatan batu bara sebagai sumber bahan baku dalam lima tahun mendatang. Saat ini Asosiasi Aromatik, Olefin, dan Plastik (INAplas) dengan pusat penelitian dan pengembangan Teknologi Mineral dan Batu Bara (tekMIRA) Kementerian Perindustrian sedang mengembangkan proyek pemanfaatan batu bara menjadi pengganti minyak bumi untuk bahan baku petrokimia.

?Sekarang baru (sampai pemrosesan) menjadi sintetik gas. Nanti dikonversi lagi menjadi amoniak lalu methanol. (Pengembangannya) sekarang masih dasar,? ujar Wakil Ketua Umum INAplas Budi Susanto, seperti dikutip harian Bisnis Indonesia (25/8).

Pengembangan proyek senilai US$ 1,3 miliar dilakukan di daerah Cilegon, Banten. Saat ini pemanfaatannya masih untuk energi, dengan kapasitas 6 megawatt per jam atau 8.000 juta btu (british thermal unit). Tahun depan, proyek tersebut akan memasuki fase pengolahan menjadi amoniak.

Dalam lima tahun ke depan, targetnya proyek ini sudah bisa menghasilkan bahan baku petrokimia untuk bisa diserap oleh industri pupuk, bahan peledak, batu bara cair, dimetil ester dan plastik.  Namun, kata Budi, meski proyek ini sudah bisa menghasilkan, belum bisa memenuhi semua kebutuhan bahan baku petrokimia.

Produksi maksimumnya dari proyek ini hanya satu juta ton, atau sekitar 15-17 persen dari kebutuhan pada 2020 sebesar lima juta ton. Artinya, masih ada sekitar empat juta ton lagi yang harus dipenuhi dari minyak dan gas bumi.

Reporter: Redaksi