Kuartal II, Properti Mulai Merangkak

Agung Samosir|KATADATA
KATADATA | Agung Samosir
Penulis:
Editor: Arsip
16/7/2014, 19.08 WIB

KATADATA ? Pasar properti pada kuartal II tahun ini secara perlahan mulai menanjak, setelah sebelumnya terus turun sejak pertengahan tahun lalu. Akan tetapi pasanya masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Kepala Riset konsultan properti Jones Lang Lasalle Anton Sitorus mengatakan penyerapan ruang kantor, pusat perbelanjaan dan kondominium (apartemen) pada kuartal II tahun ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Jones Lang Lasalle mencatat penyerapan ruang kantor di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD), selama Januari-Juni mencapai 37.500 meter persegi, dengan penyerapan kuartal II tercatat 21.500 meter persegi. Namun tetap masih kalah jauh dibandingkan periode sama 2013 yang mencapai 90 ribu meter persegi.

Penyerapan ruang kantor di luar CBD pada kuartal II-2014 relatif sama dengan kuartal I-2014 di kisaran 19.600 meter persegi. Selama Januari-Juni total penyerapan 39.130 m2 per bulan, juga masih lebih kecil dibandingkan periode yang sama pada 2013.

Meski lebih rendah dari tahun lalu, penyerapan pusat perbelanjaan pada kuartal II-2014, 290 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2014. Masih rendahnya penyerapan ruang ritel melambat karena Rupiah yang terus alami pelemahan yang berpengaruh terhadap kinerja penyewa.

Sementara penjualan kondominium strata di kuartal II-2014 mencapai 4.000 unit, naik 15 persen dibandingkan kuartal I-2014. Pada kuartal II-2013, penjualan kondominium mencapai 4.300 unit.

Menurut Anton,  sebenarnya animo masyarakat untuk properti masih besar. Namun, kebanyakan investor cenderung menunggu hasil pemilihan presiden untuk berinvestasi. "Ini sebagai efek pengaruh dari pertumbuhan ekonomi yang juga melambat, serta imbas menurunnya sentimen bisnis di sebagian kalangan yang merupakan langkah antisipasi selama tahun penyelenggaraan pemilu yang baru saja selesai berlangsung," ujarnya, dalam paparannya kepada media, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (16/7).

Dia berharap tahun depan perekonomian akan membaik dibawah kepemimpinan presiden baru, sehingga suku bunga bisa diturunkan. Menurutnya suku bunga kredit properti saat ini mencapai 12-14 persen. Padahal pada 2010 lalu suku bunganya hanya 10 persen.

Jones Lang memprediksi sektor properti akan kembali tumbuh mulai tahun depan. Sektor ruang kantor, perumahan dan pusat perbelanjaan yang saat ini melemah, tahun depan akan secara bertahap kembali bangkit. Pasokan ruang kantor akan bertambah, seiring banyaknya pembangunan proyek baru dan harga sewa pun bergerak naik.

Penjualan perumahan pun secara bertahap akan naik, sejalan dengan maraknya proyek cluster baru. Harga perumahan berpotensi naik di daerah-daerah yang menjadi incaran investor. Di sektor pusat perbelanjaan, permintaannya akan bergerak naik, karena banyak peritel baru dan ekspansi dari peritel lama. Meski demikian pasokannya relatif sedikit di Jakarta, akibat pembatasan pembangunan pusat perbelanjaan baru. Sementara ekspansi proyek baru di pinggiran Jakarta akan bertambah.

Reporter: Desy Setyowati