Pasokan Bahan Pokok Aman Jelang Lebaran, Mendag Imbau Tak Panic Buying

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) menginspeksi salah satu kios pedagang sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok aman dan harga-harga relatif stabil jelang Lebaran.
14/5/2020, 20.44 WIB

Kementerian Perdagangan atau Kemendag memastikan pasokan bahan pokok tercukupi jelang Lebaran. Selain itu, pemerintah menjamin harga jual barang tidak naik signifikan.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto pun mengimbau masyarakat tidak belanja berlebihan atau panic buying. Aktivitas perdagangan di pasar tradisional dan ritel modern tetap beroperasi normal dengan protokol pencegahan Covid-19.

"Berbelanjalah seperlunya karena saya menjamin seluruh barang tersedia dengan jumlah yang cukup serta harganya terjangkau," kata Agus saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/5).

Selain itu, dia mengimbau masyarakat membeli kebutuhan bahan pangan tanpa meninggalkan rumah dengan berbelanja secara daring. Hal itu untuk mengurangi potensi penularan virus pada uang kertas.

Apalagi seluruh pengunjung ritel modern akan dilarang bertransaksi menggunakan uang tunai. Namun, uang tunai masih dapat digunakan pada pasar tradisional.

"Sesuai dengan imbauan pemerintah untuk beraktivitas dari rumah, masyarakat diminta bertransaksi digital baik melalui Whatsapps, ojek online, dan ecommerce," kata Agus.

(Baca: Antisipasi Krisis Pangan, Pemerintah Diminta Siapkan Pengganti Beras)

Kemendag juga menjamin seluruh pasar tradisional dan ritel modern bebas corona melalui uji cepat atau rapid test dan polymerase chain reaction (PCR) yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. Pedagang dan pembeli juga diwajibkan menjaga jarak, menggunakan masker, dan sarung tangan saat bertransaksi.

"Pintu masuk harus menggunakan batas pagar untuk mengontrol jumlah pengunjung dan kapasitas pengunjung maksimal 30% dari kapasitas normal dengan 2,5 jam secara interval," kata dia.

Nantinya di pusat-pusat perbelanjaan akan disiapkan tenaga medis dengan peralatan yang memadai untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Untuk mengawasi risiko kontak fisik akan disediakan petugas yang berjaga-jaga.

Penataan ruang perbelanjaan juga dimaksimalkan dengan tempat terbuka dengan memanfaatkan lahan parkir yang tersedia. Bagi para pedagang, jarak antarlapak akan dipisahakan satu dengan lainnya  dengan jarak 1,5 meter.

"Kami tetap menerapkan physical distancing dengan jarak 1,5 meter antara pedagang dan memberikan teguran kepada pedagang yang tidak mematuhi protokol tersebut," ujar Agus.

(Baca: Jokowi Soroti Harga Bawang Merah dan Gula Pasir yang Tak Kunjung Turun)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto