Luhut Targetkan Ekspor Besi dan Baja Rp 146 Triliun hingga Akhir Tahun

Arief Kamaluddin | Katadata
Ilustrasi, pabrik pengolahan besi dan baja. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan ekspor besi dan baja Indonesia akhir tahun mencapai US$ 10 miliar.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
25/7/2020, 19.11 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ekspor besi dan baja masih menunjukkan pertumbuhan positif di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Targetnya, hingga akhir tahun realisasi ekspor besi dan baja bisa mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 146 triliun.

Ia menjelaskan, realisasi ekspor besi dan baja hingga saat ini mencapai US$ 4 miliar, naik dari realisasi pada kuartal I 2020, yang sebesar US$ 3 miliar.

"Pertumbuhan ekspor masih positif, antara lain didorong pertumbuhan ekspor besi dan baja," kata Luhut dalam acara seminar virtual atau webinar bertajuk 'Investasi di Tengah Pandemi', Sabtu (25/7).

Ia optimistis ekspor besi dan baja Indonesia bisa terus meningkat hingga akhir tahun. Bahkan, dia menargetkan ekspor besi dan baja pada 2020 bisa mencapai US$ 10 miliar, walau terdampak pandemi corona.

Target tersebut diyakini dapat tercapai karena Indonesia sudah memulai program hilirisasi. Lewat program tersebut, pemerintah telah membangun fasilitas pemurnian atau smelter tahun lalu.

Luhut mengatakan, pembangunan smelter mampu mendorong ekspor besi dan baja Indonesia pada 2019 hingga US$ 7,4 miliar. Angka ekspor besi dan baja Indonesia tersebut, meningkat pesat jika dibandingkan pada 2014 yang hanya sebesar US$ 1,1 miliar.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu