Emas Dunia Stabil Meski Ada Ambil Untung, Logam Mulia Antam Naik Tipis

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Harga emas Antam Selasa (4/8) naik Rp 1.000 menjadi Rp 1.029.000 per gram. Harga jual kembalinya naik Rp 2.000 menjadi Rp 929.000 per gram.
Penulis: Happy Fajrian
4/8/2020, 09.33 WIB

Harga emas dunia relatif stabil pada akhir perdagangan Senin (3/8) atau Selasa pagi waktu Indonesia seiring penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan aksi ambil untung (profit taking) investor setelah kenaikan harga yang signifikan beberapa waktu terakhir.

Menurut data Bloomberg harga emas di pasar berjangka Comex untuk pengiriman Desember naik tipis US$ 0,4 menjadi US$ 1.986,3 per ons. Sedangkan pagi ini harga emas di pasar berjangka naik US$ 6,6 menjadi US$ 1.992,9 per ons

Sementara itu harga emas di pasar spot kemarin juga naik tipis US$ 1,12 menjadi US$ 1.976,98 per ons. Namun pagi ini harganya kembali turun US$ 1,27 menjadi US$ 1.975,71.

"Harga emas semakin dekat dengan level US$ 2.000 dan ada aksi ambil untung serta penguatan dolar juga menyebabkan kenaikan emas berhenti," kata ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn seperti dikutip CNBC.com, Selasa (4/8).

Menurut dia harga emas akan menembus level US$ 2.000 per ons jika kongres AS telah menentukan sikap terkait tambahan paket stimulus ekonomi untuk membantu warga AS yang menanggur. Investor menantikan tanda-tanda kesepakatan stimulus virus corona AS yang masih alot di parlemen.

Harga emas telah melambung sekitar 30% sepanjang tahun ini. Kenaikannya didorong oleh kebijakan suku bunga rendah bank sentral untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang membuat imbal hasil obligasi dan surat utang negara juga menukik turun.

Halaman: