Banyak Korporasi Besar Berlomba Bidik Proyek Pelabuhan Patimban

ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau Pelabuhan Patimban.
20/10/2020, 10.43 WIB

Jumlah korporasi yang ikut dalam prakualifikasi lelang operator Pelabuhan Patimban bertambah. Konsorsium PT Jababeka Tbk dan PT Samudera Indonesia Tangguh (SIT) telah menyampaikan dokumen lelang kepada Kementerian Perhubungan pada 15 Oktober lalu.

Jababeka beralasan dari segi lokasi, Patimban lebih dekat dengan pusat produksi dan kawasan industri mereka yang berada di Cikarang, Jawa Barat. Dengan masuk ke Patimban, Jababeka berharap biaya logistik maupun ekspor mampu ditekan.

“Kami menyambut baik kerja sama dan sinergi dengan Samudera Indonesia yang memiliki pengalaman bisnis logistik dan terminal operator,” kata Direktur Utama Jababeka Budianto Liman dalam keterangan tertulis seperti dikutip Selasa (23/10).

Surat undangan lelang telah disampaikan Kemenhub kepada pihak swasta pada 30 September lalu. Pada tanggal, 12 Oktober 2020, Samudera Indonesia lalu menggandeng Jababeka untuk membentuk konsorsium demi mengikuti proses tender.

“Kami akan memperlajari ketentuan lebih detail jika lolos prakualifikasi dengan tetap memperhatikan kepatuhan terutama pada kontrak global bond dan peraturan pasar modal,” kata Budianto.

Selain Jababeka-Samudera, beberapa korporasi juga sedang membidik pelabuhan ini. Beberapa perusahaan tersebut antara lain PT CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistik Support Services, PT Waskita Karya Infrastruktur, hingga PT Pelayaran Tempuran Emas (Temas) Tbk.

Selain itu ada Hasnur Group, PT UC Services, PT Kaltim Kariangau Terminal, dan PT Wahyusamudra Indah, "Itu data dari dokumen per 13 Oktober, ini memang untuk swasta," kata Ketua Umum Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (Abupi) Aulia Febrial Fatwa kepada Katadata.co.id, Selasa (20/10).

Sedangkan pemerintah menargetkan Pelabuhan ini akan mulai beroperasi pada Desember 2020. Saat ini proses sinergi berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L), pengerukan, hingga pelatihan bongkar muat tengah dilakukan.

“Pelabuhan terbesar kedua setelah Tanjung Priok ini siap menghubungkan wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya,” kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia Kalake, Selasa (13/10).

Sedangkan Presiden Joko Widodo berharap Pelabuhan Patimban akan menjadi salah satu titik segitiga emas Rebana selain Bandara Kertajati, serta kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

"Ini sebagai sebuah kawasan industri saling terkoneksi, saling mendukung satu dengan yang lain, sehingga memiliki daya saing, terutama untuk produk-produk ekspor dan lebih khusus lagi di bidang otomotif," tutur Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas bulan lalu.