Aksi Korporasi - Berita Terkini Bursa Efek Indonesia

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan infrastruktur pipa dengan infrastruktur gas bumi akan menjadi skema andalan PGN dalam optimalisasi pemanfaatan gas bumi.

Aksi korporasi BUMN terkait pembentukan holding dan IPO masih menunggu pergantian pemerintahan baru, dengan harapan bisa terlaksana setelah transisi pemerintahan.

Emiten importir dan pedagang besar buah-buahan dan sayuran, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) akan melanjutkan ekspansi bisnis usai kinerja yang positif pada kuartal II 2024.

Garuda mengalokasikan sebagian besar dana tersebut untuk kebutuhan perawatan (maintenance) dan restorasi pesawat.

BTN sudah menyampaikan kepada OJK mengenai batalnya rencana perusahaan mengakuisisi Bank Muamalat.

SSIA mengatakan tambahan setoran modal dari PBL ke SCS akan mempercepat pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan sehingga akan lebih menarik bagi para calon pembeli.

Manajemen Blibli menyatakan transaksi ini dapat memberikan stimulus bagi perusahaan, khususnya untuk produk home and living.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dikabarkan tengah melirik Bank Victoria Syariah setelah rencana mengakuisisi Bank Muamalat dikabarkan kandas.

META juga telah mendapatkan suntikan modal Rp 4,35 triliun dari Government of Singapore Investment Corporation Private Limited (GIC) untuk memperkuat modal di bisnis jalan tol.

KB Bank, sebagai bagian dari KB Financial Group Korea Selatan, berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kolaborasi dengan BPR.

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) membagikan dividen Rp 55 miliar dari perolehan laba tahun buku 2023. Sebelumnya, perusahaan terakhir kali membagikan dividen pada 2019.

Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyiapkan dana untuk pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya Rp 800,8 miliar.

Perusahaan dari sektor konsumer non-siklikal mendominasi pendaftaran IPO pada tahun ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan lebih lanjut perihal rencana penggabungan usaha atau merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Pasca-transaksi tersebut, Surya Semesta Internusa masih memiliki 63,5% saham di Suryacipta Swadaya (SCS).