India Terus Pecahkan Rekor, 379 ribu Kasus Covid-19 Tercatat Hari Ini

ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/sa.
Danish Siddiqui Kerabat bersiap untuk mengkremasi tubuh seseorang yang meninggal karena penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di New Delhi, India, Rabu (28/4/2021).
29/4/2021, 19.18 WIB

Total kasus infeksi Covid-19 di India melampaui angka 18 juta pada Kamis (29/4). India mencatat tambahan lebih dari 379 ribu kasus, rekor harian tertinggi dunia. Sebelumnya, rekor penambahan kasus Covid-19 sebanyak 360.960 kasus terjadi pada Selasa (27/4).

Menurut data Kementerian Kesehatan India, angka kematian akibat Covid-19 di India mencapai 3.645 dalam 24 jam terakhir. Reuters menyebut, ini merupakan hari paling mematikan bagi negara mana pun yang dilanda pandemi.

Begitu banyaknya kematian akibat Covid-19, krematorium New Delhi pun dikabarkan mengkremasi lebih dari 600 jenazah setiap hari selama sepekan terakhir.

“Kematian yang dilaporkan sekitar 300 orang, tetapi kami mengkremasi lebih dari 600 jenazah setiap hari. Mereka sengaja tidak melaporkan jumlah kematian sebenarnya," kata Wali Kota North Delhi Municipal Corporation (NDMC), Jai Prakash, kepada CNN.

Wilayah dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi di India saat ini adalah Maharashtra. Simak Databoks berikut: 

Menurut para ahli, harapan terbaik India untuk menekan gelombang kedua Covid-19 ini adalah dengan vaksinasi besar-besaran. Pada Rabu (28/4), India telah membuka pendaftaran vaksinasi untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun, sementara penyuntikan akan dimulai pada Sabtu (1/5) mendatang.

Bagaimanapun, India yang merupakan salah satu produsen vaksin terbesar di dunia ternyata memiliki stok terbatas untuk menyuntik 600 juta penduduknya. Banyak warga yang mengeluh karena tidak mendapat jatah vaksin karena situs pendaftaran berulang kali mengalami gangguan.

Pemerintah mengatakan, lebih dari delapan juta orang telah mendaftar untuk vaksinasi, namun tidak diketahui secara jelas berapa jumlah orang yang berhasil mendapat jatah vaksin tersebut.

Bantuan Internasional pun terus berdatangan dari berbagai negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat dan Inggris. Dua pesawat dari Rusia, membawa 20 konsentrator oksigen, 75 ventilator, 150 bedside monitor, dan obat-obatan seberat 22 metrik ton, tiba di ibukota Delhi pada hari ini.

Sedangkan, Inggris mengirimkan tiga unit mesin yang masing-masing mampu menghasilkan 500 liter oksigen per menit, cukup untuk digunakan oleh 50 orang sekaligus.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat mengirimkan pasokan medis senilai lebih dari US$ 100 juta ke India. Pasokan medis itu terdiri dari 1.000 tabung oksigen, 15 juta masker N95 dan satu juta alat rapid test.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi