PT Bio Farma mengungkapkan hingga kini telah menerima total 115,5 juta bahan baku vaksin virus corona. Pada Senin (12/7), sekitar 10 juta dosis bahan baku pembuatan vaksin Covid-19 jenis Sinovac telah tiba di Indonesia.
Bahan baku ini selanjutnya diolah oleh Bio Farma menjadi vaksin. Juru bicara vaksinasi Covid-19 PT Bio Farma Bambang Haryanto mengatakan sejauh ini Bio Farma tidak mengalami kendala dalam hal pasokan bahan baku pembuatan vaksin Covid-19.
Hingga 11 Juli 2021, Bio Farma telah memproduksi 80,2 juta dosis vaksin Covid-19. Holding BUMN farmasi ini menargetkan produksi 93 juta dosis vaksin Covid-19 jenis Sinovac pada Agustus 2021.
Bambang mengatakan alokasi produksi bahan baku vaksin Sinovac tersebut secara keseluruhan untuk mendukung program pemerintah. “Keseluruhan vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dari bulk Sinovac itu semuanya untuk program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (13/7).
Dari total 80,2 juta dosis vaksin yang sudah diproduksi, sebanyak 62,5 juta dosis vaksin telah mendapatkan sertifikat lot release dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sisanya, 17,5 juta dosis lagi diharapkan segera mendapatkan sertifikat serupa.
Lot release merupakan salah satu syarat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang digunakan untuk memastikan kualitas vaksin. Proses evaluasinya dilakukan oleh Otoritas Obat setiap negara terhadap hasil uji atau review dokumen mutu lot/batch setiap produk vaksin.
Berdasarkan data dashboard distribusi Bio Farma pada Sabtu (10/7) lalu, sebanyak 62.538.900 dosis telah terkirim ke seluruh Indonesia. Pengiriman dilakukan melalui 883 Delivery Order (DO) dari total target pengiriman 73.730.600 dosis.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Bio Farma untuk memproduksi sebanyak 40 juta dosis vaksin per bulannya. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak dibanding jumlah vaksin yang berhasil diproduksi saat ini, yaitu 20 juta dosis per bulannya.
Dorongan untuk meningkatkan produksi vaksin tersebut merupakan upaya untuk menambah pasokan ketersediaan vaksin siap pakai di tengah pemberlakuan PPKM darurat agar mempercepat program vaksinasi nasional yang dilakukan pemerintah.
Per tanggal 12 Juli lalu, Indonesia telah kedatangan vaksin sebanyak 21 kali, berupa vaksin jadi dan bahan baku. Baik yang didatangkan dari negara produsen maupun yang melalui jalur multilateral COVAX Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).