Liputan Khusus | SAFE Forum 2021

SDG’s Genjot Kolaborasi Pembangunan Berkelanjutan di Desa

Katadata
Penulis: Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
27/8/2021, 14.12 WIB

Jakarta - Kolaborasi berbagai pihak guna mendorong pembangunan berkelanjutan di daerah semakin nyata. Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) semakin menancap dalam setiap program pembangunan dan pengembangan daerah hingga ketingkat desa.

Fakta tersebut disampaikan Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo, yang juga merupakan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Management Board & Gorontalo Regency Regent, dalam Webinar Katadata SAFE 2021, bertajuk 'Collaboration to Accelerate Village Development', Jumat (27/8/2021).

"Jadi desa sudah punya SDGs dan ini sudah diimplementasikan oleh seluruh kepala desa di Gorontalo," ujar Nelson.

Dia menjabarkan pengimplementasian pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Gorontalo fokus baik kepada pengembangan potensi sumber daya alam setempat, hingga pengembangan sumber daya manusia. Hal tersebut tentu tetap mengedepankan kelestarian lingkungan.

"Di Kabupaten Gorontalo, selain kami punya pertanian, perternakan, dan perikanan, kami juga mendorong pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kaitannya usaha masyarakat. Kita dorong sitem pertanian terpadu, kita juga lakukan dari hulu sampai hilir," tambahnya.


Kemudian terkait peningkatan kualitas SDM, dia mengatakan, LTKL sangat berperan dalam meningkatkan kapasitas SDM Pemda setempat. Baik dari sisi kita baik dari perencanaan, penganggaran, samapai sistim pemasaran produk yang dihasilkan.

"Ini kita tularkan sampai tingkat desa sehingga bisa memaksimalkan pasar," tegasnya.

Lebih lanjut menurut dia, SDGs desa juga fokus pada adaptasi kebiasaan baru merespons Pandemi COVID-19 saat ini. Penggunaan dana desa juga difokuskan untuk pemulihan ekonomi dan upaya mendorong warga di desa untuk beradaptasi.

LTKL juga menurutnya, meningkatkan kolaborasi Pemda dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Baik itu dengan LSM, NGO atau dengan swasta dengan memaksimalkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

"Kita membangun desa tidak bisa sendiri apalagi APBD kita terbatas. Ini semua kita kerja samakan dengan desa tidak hanya kabupaten. Karena kita yakin kalau desa maju, kecamatan hingga kabupaten juga bisa maju," tegasnya.

Merespons hal tersebut, Corporate Secretary, PT Pertamina Brahmantya S Poerwadi memastikan, pihaknya akan terus meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan Pemda setempat guna mendorong pembangunan berkelanjutan. Khususnya yang berbasis potensi daerah setempat.

Komitmen itu lanjutnya, dibutkikan dengan terjalinnya kerja sama pemberdayaan ekonomi setempat oleh Pertamina dengan Pemda. Salah satunya melalui program desa wisata, di wilayah kerja Pertamina seluruh Indonesia.

"Saat ini setidaknya kita membina lebih dari 100 binaan di wilayah kerja kami. salah satu angker yang sukses adalah di wilayah Madura, di PErtamina West madura Offsore. Dimana pengembangan-pengembangan ini sudah menghasilkan hal positif. kita mulai 2013 dan dampak ekonominya sudah sekitar Rp3 miliar," ungkapnya.

Lebih lanjut dia pun menegaskan komitmen Pertamina untuk terus meningkatkan kerja sama pembangunan berkelanjutan di daerah. Apalagi, implementasinya sekarang sudah mengedepankan prinsip atau target-target SDGs.

"Saat ini sudah terlihat Pemerintah Daerah mengarusutamakan SDGs desa dalam program CSR. ini menjadi penting," tegasnya.

Pembicara lain dalam webinar ini Direktur & Corporate Secretary PT Indocement Tbk Antonius Marcos mengungkapkan hal senada. Indocement terus berkomitmen meningkatkan dan membantu pemberdayaan masyarakat desa, khususnya di lokasi pabrik yang dimiliki.

"Saat ini sudah ada 29 desa binaan. Program Desa kurang lebih sudah sekitar 25-30 tajun berjalan dan seiring dengan waktu jumlahnya terus bertambah," ungkapnya.

Indocement lanjutnya, menyambut baik komitmen daerah untuk melakukan pembangunan berkelanjutan berbasis SDGs. Uapaya itu pun sudah mulai dirasakan dengan semakin aktifnya Pemda dalam implementasi kerja sama program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan.

"Pemerintah semakin profesional dalam berkolaborasi kegiatan CSR. Terkait usulan Pemda, kita menyusun bersama dan menjalankan bersama. Pihak Perintah pun turun menjalankan kegiatan kita yang sepakati, nah itu yang kita inginkan," tegasnya.

Lebih lanjut dia pun mengimbau Pemda lebih berperan aktif dalam mendorong para perusahaan secara menyeluruh yang ada di Indonesia, untuk berkontribusi untuk pembangunan nasional. Tidak hanya perusahaan publik atau BUMN.

"Kalau bisa Pemerintah melihat perusahaan-pemerintah menengah ke bawah. Potensi (kontribusi) perusahaan-perusahaan yang belum Tbk itu sangat banyak," tutupnya.