Indonesia Pamerkan Produk Hasil Hutan di Dubai Expo

https://www.expo2020dubai.com
Ilustrasi paviliun Indonesia di Dubai Expo 2021
9/10/2021, 14.12 WIB

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memamerkan produk hasil hutan Indonesia dalam gelaran Dubai Expo.

Wakil Menteri LHK Alue Dohong mengatakan Paviliun Indonesia telah menerima sekitar 22.000 pengunjung dalam sepekan terakhir. Di ajang ini, Indonesia membawa tema berbeda setiap minggunya. Hingga 14 Oktober mendatang, giliran potensi bisnis hutan yang akan dipamerkan.

“Ini untuk menunjukkan pada dunia tentang prestasi dan kemajuan Indonesia di bidang industri, teknologi, lingkungan hidup dan kehutanan,” ujarnya, Sabtu (9/10).

Alue menjelaskan hasil hutan yang dipamerkan bukan cuma kayu semata. Ada juga hasil olahan bukan kayu hingga produk-produk olahan yang dihasilkan masyarakat. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lain dalam soal produktivitas bahan baku.

“Ini dapat menjadi potensi ekspor yang luar biasa,” Alue menambahkan.

Selain memamerkan produk hasil hutan, KLHK juga mempromosikan dan membuka peluang investasi pada sektor kehutanan. Baik berupa pengelolaan kawasan hutan, pemanfaatan hutan, jasa wisata alam hingga produk kayu serta turunannya. Lebih lanjut, Pemerintah juga memperkenalkan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK). Ini diklaim merupakan upaya pemerintah dalam mendukung pertumbuhan produk kehutanan yang legal dan lestari.

Agus Justianto, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, mengatakan SVLK merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk mengedepankan aspek sosial dan ekologi. Implementasi SVLK memberikan manfaat antara lain kepercayaan pasar yang lebih baik, akses pasar internasional, menekan laju kerusakan hutan, mendukung perbaikan tata kelola dan jaminan bagi mitra dagang atas bukti dan keterlacakan bahan baku dari sumber legal dan lestari. SVLK telah berhasil menaikkan nilai ekspor produk kayu sebesar 91,7% sejak 2013 hingga 2019.

Hingga April 2021, kinerja ekspor industri hasil hutan naik 21,6% menjadi US$ 4,42 miliar atau Rp 63,14 triliun. Bahkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) menjadi arus utama dalam pemanfaatan hutan di Indonesia sekaligus mendorong peningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik. Berbagai peluang investasi dan produk usaha kehutanan dan hasil hutan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi bagi penerimaan negara dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya.

Dubai Expo 2020 merupakan pameran internasional tempat negara-negara bersaing memamerkan produk-produk mereka. Ajang ini digelar oleh Pemerintah Uni Emirat Arab. Awalnya Dubai Expo dijadwalkan pada 20 Oktober 2020-10 April 2021. Namun, pandemi membuat pelaksanaan pameran diundur menjadi 1 Oktober 2021 - 31 Maret 2022.