DP World Dubai Garap Pelabuhan Indonesia, Bawa Teknologi Level Dunia

ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Satu unit kapal pemuat kontainer melakukan aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Indonesia IV (Persero) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (16/5/2021). PT Pelabuhan Indonesia IV Kendari menjadi pelabuhan bertaraf internasional dengan panjang dermaga mencapai 550 meter dan memiliki dua crane untuk aktifitas bongkar muat.
Penulis: Maesaroh
1/11/2021, 09.39 WIB

Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi dan DP World yang berkantor di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)  menandatangani kerja sama untuk meningkatkan kualitas pengoperasian pelabuhan di Indonesia.

Nilai ekonomis kemitraan jangka panjang ini diperkirakan mencapai US$7,5 miliar atau Rp 106,5 triliun.

Sebagai pemain global yang memiliki kapabilitas logistik berbasis data dan infrastruktur berstandar
internasional, DP World  akan membawa teknologi kelas dunia untuk pengembangan terminal baru dan aset kepelabuhanan lainnya di Indonesia.

Hal ini akan menciptakan efisiensi transportasi laut serta meningkatkan lalu lintas antarpulau dan internasional sekaligus menekan biaya logistik.

 DP World dan INA akan membentuk konsorsium dan tim kerja guna menjajaki peluang investasi pada berbagai pelabuhan di wilayah Indonesia.

Termasuk didalamnya adalah hinterland, terminal domestik, lapangan kargo, sistem jaringan, transportasi menuju dan dari pelabuhan, hingga zona industri.

Kedua belah pihak juga akan menjajaki kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

DP World juga akan memanfaatkan platform investasi bersamanya (joint investment) dengan Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) yang sejak diluncurkan pada tahun 2016 telah berinvestasi di 12 terminal pelabuhan secara global di berbagai tahapan siklus pengelolaan aset.

Ketua Dewan Direksi INA, Ridha Wirakusumah, menilai kemitraan strategis dengan DP World sejalan
dengan misi INA untuk mengoptimalkan investasi di bidang infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

 INA kini memfokuskan investasi pada beberapa sektor, seperti bandara, pelabuhan, jalan tol, kompleks industrial, infrastruktur digital, layanan kesehatan, hingga energi terbarukan.

"Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau memerlukan
jaringan logistik laut yang mumpuni," tutur INA dalam siaran pers, Minggu (31/10).

Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga dalam hal laju peti kemas dan saat ini menghadapi masalah biaya logistik yang tinggi.

Kendati demikian, Indonesia berada di antara 15 negara teratas dalam hal lalu lintas peti kemas dan memiliki lebih banyak lagi potensi pertumbuhan.

Laju peti kemas di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat mengingat tingkat konsumsi
dan produksi dalam negeri yang terus melonjak.

“Sektor maritim dan kepelabuhanan Indonesia adalah kunci dukungan perdagangan dan konsumsi
antarpulau. Kolaborasi dengan DP World akan membuat kita mampu menyelesaikan berbagai kendala, seperti tingginya biaya logistik dan inefisiensi," tutur Ketua Dewan Direksi INA Ridha Wirakusumah.

 Dia menambahkan DP World dapat bekerja sama dengan baik dan erat untuk menciptakan jaringan logistik laut yang mumpuni serta memberikan nilai tambah bagi investor dan dunia usaha.

DP World mengatakan pihaknya  melihat besarnya potensi Indonesia sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Juga, komitmen nyata Pemerintah dalam memperbaiki fasilitas kepelabuhanan.

"Melalui kemitraan kami dengan INA, sesuai dengan keahlian yang kami miliki, DP World berkomitmen untuk mendukung inisiatif Indonesia dalam menciptakan nilai tambah dan memordenisasi infrastruktur maritim Indonesia.” kata CEO dan Managing Director DP World Asia Pacific and Australasia, Glen Hilton.

Dia menambahkan DP World fokus membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, seperti INA, untuk menciptakan arus perdagangan global yang berkesinambungan.

"Mengombinasikan kemampuan kami dan teknologi disruptif saat ini, kami optimis
dapat meningkatkan kinerja rantai pasok Indonesia.”tuturnya.

 DP World juga akan memperkenalkan praktik kelas dunia yang dimilikinya kepada Indonesia, termasuk optimasi operasional, inovasi layanan, teknologi disruptif, serta prinsip-prinsip keamanan penanganan logistik.

Juga, teknologi logistik terkini yang akan dipernalkan mencakup otomasi penuh untuk mencapai
efisiensi, sistem hyperloop untuk pengiriman kargo yang lebih cepat, serta penerapan transportasi
kargo berkelanjutan yang 100% berbasis listrik.

Sebagai informasi, INA atau Lembaga Pengelola Investasi Indonesia didirikan pada tahun 2020 untuk berinvestasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam mengembangkan perekonomian Indonesia.

Sementara itu, DP World adalah penyedia logistik rantai pasok global terkemuka di mana bisnisnya mencakup  setiap penghubung rantai pasokan yang terintegrasi – mulai dari terminal maritim dan darat hingga layanan kelautan dan kawasan industri serta solusi pelanggan berbasis teknologi.

DP World  memiliki jaringan global yang saling terhubung dari 190 unit bisnis di 68 negara di enam benua.