Produk RI Siap Menyerbu Cina Rp 20 Triliun, Ada Manggis hingga Nanas

Pixabay
Ilustrasi di salah satu pusat keramaian di Cina
1/12/2021, 16.22 WIB

 Selain itu, penandatanganan MoU untuk beragam produk senilai US$ 150 juta (Rp 2,1 triliun) di KBRI Beijing pada 11 November 2021.

Sementara dalam laporannya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengungkapkan, hingga saat ini gelaran TEI-DE 2021 telah mencatatkan transaksi lebih dari US$ 6 miliar (Rp 86 triliun).

 Pada gelaran ini, transaksi dengan mitra dagang Cina telah mencapai US$ 1,78 miliar (Rp 25 triliun) atau 29,6% dari total transaksi.

"Diharapkan perolehan transaksi akan semakin besar di masa yang akan datang,” kata Didi.

Indonesia mampu  mencatat surplus untuk pertama kalinya dengan Cina. Pada bulan Oktober , surplus dengan Cina tercatat sebesar US$ 1,6 miliar (Rp 22 triliun).

Total nilai perdagangan Indonesia dengan Cina pada periode Januari-Oktober 2021 sudah mencapai US$ 86 miliar (Rp 1.229 triliun).

Produk atau komoditas ekspor utama Indonesia ke Cina di antaranya nikel, batubara, lignite, minyak nabati, dan baja.

Sementara impor Indonesia dari Cina di antaranya suku cadang alat transmisi, vaksin, produk dan suku cadang elektronik, bawang putih, serta produk besi baja.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun mengatakan nilai perdagangan Indonesia dan Cina diyakini akan menembus US$100 miliar, atau sekitar Rp1.420 triliun pada tahun ini. Angka ini merupakan yang terbesar dalam sejarah perdagangan kedua negara.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi