Harga Kedelai Tinggi, Pemerintah Subsidi Pengrajin Tahu Tempe Rp 900 M

Pexels/Polina Tankilevitch
Kedelai
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
25/3/2022, 08.36 WIB

Sementara itu, Buwas menyebutkan, Bulog tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan negara-negara produsen kedelai tersebut. Pasalnya, Bulog hanya dapat bergerak jika mendapatkan penugasan dari pemerintah. 

Oleh karena itu, Buwas menyampaikan pengrajin tidak mungkin mendapatkan kedelai di level Rp 11.000 per Kg meski telah disubsidi. 

"Tapi, kami punya keyakinan kalau kita buka perdagangan (dengan) negara (produsen kedelai lain dan) tidak hanya satu, itu harganya (kedelai domestik akan kompetitif)," ucap Buwas. 

Sebagai informasi, Amerika Serikat merupakan negara pemasok kedelai terbesar ke dalam negeri atau mencapai 2,15 juta ton pada 2021. Adapun, total volume impor kedelai Indonesia pada tahun lalu mencapai 2,49 juta. 

"Banyak negara-negara lain yang memproduksi kedelai (dan) sudah kami jajaki. Kurang lebih ada tujuh negara produsen kedelai yang (harganya) relatif lebih murah daripada impor dari Amerika Serikat," ujar Buwas.

Buwas menyebutkan realisasi penjajakan tersebut hanya dapat dilakukan jika pihaknya menerima penugasan langsung dari Kementan. Pasalnya Buwas mengatakan penyerapan kedelai impor bukan menjadi salah satu tugas Bulog. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief