Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) untuk menanggulangi potensi kemacetan pada saat masa Lebaran 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua strategi. Pertama, peningkatan kapasitas Tol Japek jalur menuju Jakarta pada Kilometer (KM) 67-50. Kementerian PUPR akan menambah dua lajur pada jalur tersebut dari tiga lajur menjadi lima lajur.
Kedua, menghubungkan Tol Japek dan Tol Japek Selatan dengan jalan industri sepanjang 15 kilometer (Km). Secara rinci, jalan tersebut akan menghubungkan simpang susun (SS) Karawang Timur di Tol Japek dengan SS Kutanegara di Tol Japek Selatan.
Sebagai informasi, puncak arus mudik 2022 diperkirakan akan berbarengan dengan masa libur sekolah, yakni pada 29-30 April 2022. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 8 Mei 2022.
Selain jalan tol, Kementerian PUPR juga sedang mempercepat perbaikan jalan nasional. Hal tersebut dilakukan untuk menyambut kegiatan mudik Lebaran 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, setidaknya ada tiga ruas yang melalui proses pemeliharaan, yakni Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Kayu Agung-Palembang-Betung.
Sementara itu, jalan nasional yang ditangani adalah Ruas Batangtoru-Sp.Aek Rambe dan Bts. Kota Medan-Bts. Kabupaten Tanah Karo.
Saat ini, penanganan di jalan arteri telah rampung, sementara pemeliharaan di jalan bebas hambatan masih berlangsung. "Targetnya sampai H-10 (Lebaran) semua alat berat sudah keluar dari tol," kata Basuki dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (6/4).
Kemenhub mendata akan ada 79,4 juta orang yang melakukan mudik pada Musim Mudik 2022. Sebanyak 16,37% atau 13 juta orang berasal dari area Jabodetabek.
Kemenhub memprediksi jumlah masyarakat yang mudi dengan kendaraan pribadi mencapai 36,17 juta orang atau 45,5% dari total masyarakat yang akan mudik.
Sementara itu, masyarakat yang mudik menggunakan kendaraan umum darat mencapai 24,3 juta atau 30,6%. Kendaraan umum yang dimaksud adalah bus mobil sewa, mobil travel, dan taksi online.
Pada peringkat ketiga, moda transportasi yang ddipilih untuk mudik adalah pesawat terbang yang mencapai 12,1% atau 9,6 juta orang. Capaian tersebut diikuti moda kereta api sebanyak 7,71 juta orang (9,7%) dan kapal laut sebanyak 1,1 juta (1,4%).
Adapun, jalur yang akan paling banyak dilalui adalah Tol Tran Jawa atau sebanyak 26,5% dari total pemudik. Sementara itu, jalur selanjutnya adalah Jalur Lintas Tengah Jawa atau sebanyak 10,3% dari total pemudik.
"Pemerintah tidak melarang aktivitas mudik dengan syarat dua kali vaksin dan booster. Kebijakan ini disambut baik sehingga diprediksi terjadi lonjakan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi meramalkan mobilitas pada Musim Mudik 2022 akan melonjak 167,27% dibandingkan Musim Mudik 2021. Jika dibandingkan dengan mobilitas saat periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) angka tersebut lebih besar 297,47%.
Untuk meningkatkan kepatuhan syarat mudik, Budi mengatakan pihaknya telah mendirikan posko vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan di simpul-simpul transportasi.