Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan jalur perkerasan beton di Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, telah rampung. Dengan demikian, tidak ada rekayasa lalu lintas balik arah atau contraflow bagi pemudik yang melalui jalan nasional di sepanjang Pantai Utara (Pantura).
Jalur perkerasan beton tersebut memiliki panjang 7 kilometer (Km) atau pada KM 33+600 hingga 40+600. Proyek ini merupakan bagian dari paket preservasi jalan Babat-Lamongan-Gresik sepanjang 16,64 Km.
"Jadi arahan Pak Menteri PUPR agar H-11 Lebaran 2022 jalan ini sudah bisa dibuka, tapi pada hari ini atau H-14 jalan ini sudah bisa dilalui kendaraan dan tidak ada contraflow saat Lebaran mendatang guna menghindari kemacetan", kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Kementerian PUPR, Achmad Subki, dalam keterangan resmi, Selasa (19/4).
Subki mengatakan, pembukaan ruas ini lebih cepat empat hari dari target. Subki berharap pembukaan ruas tersebut dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, khususnya di ruas jalan nasional Gresik - Lamongan dan sebaliknya.
Preservasi Jalan Babat-Lamongan-Gresik ditargetkan rampung pada 2023 dengan biaya konstruksi mencapai Rp 244,14 miliar. Kontraktor proyek tersebut adalah kerja sama operasi (KSO) antara PT Cahaya Indah Madya Pratama dan PT Airlanggatama Nusantarasakti.
Sebelumnya, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan berencana untuk menerapkan rekayasa lalu lintas satu arah sebidang di jalan arteri nasional. Kebijakan tersebut akan diterapkan pada ruas-ruas arteri yang jadi alur mudik, khususnya bagi pemudik dengan kendaraan roda dua.
Untuk memberikan pelayanan pada pemudik dengan kendaraan roda dua, Aan mengatakan akan menyediakan sekitar 1.070 pos peristirahatan atau rest area. Posko tersebut dibangun dengan harapan pemudik dengan sepeda motor dapat beristirahat setiap 2 jam perjalanan.
"Agar masyarakat bisa tetap sehat dan fit dalam melakukan perjalanan ke kampung halaman masing-masing," kata Aan.
Mayoritas pemudik didata berasal dari Jawa Timur atau setidaknya 13,6 juta orang. Pemudik dari kawasan Jabodetabek ditaksir mencapai 16,4% dari total pemudik sebanyak 85,5 juta orang. Sementara itu, tujuan pemudik terbanyak adalah Jawa Tengah yang mencapai 21 3 juta orang.
Jalur yang akan paling banyak dilalui adalah Tol Tran Jawa atau sebanyak 26,5% dari total pemudik. Selanjutnya adalah Jalur Lintas Tengah Jawa atau sebanyak 10,3% dari total pemudik.
"Pemerintah tidak melarang aktivitas mudik dengan syarat dua kali vaksin dan booster. Kebijakan ini disambut baik sehingga diprediksi terjadi lonjakan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.