Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengatakan, Indonesia sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia tidak bisa selamanya menjadi penonton industri halal dunia.
“Kita tidak bisa biarkan (Indonesia sebagai) negara muslim terbesar tapi industri halalnya tidak masuk di 10 besar produsen dunia,” kata dia belum lama ini.
Menurut dia, tampaknya memang ada yang keliru. Namun, sebaiknya seluruh elemen bangsa tidak saling menyalahkan dan lebih baik melakukan introspeksi untuk membangun industri halal Indonesia lebih baik lagi..
Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk meningkatkan perekonomian berbasis syariah, termasuk industri halal.
Sebelumnya Wakil Presiden Maruf Amin (KNEKS) yang menyatakan pemerintah akan membangun Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah di seluruh provinsi untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia pada 2024.
“Kita akan membangun kelembagaannya sampai ke daerah dengan membangun komite daerah ekonomi dan keuangan syariah di seluruh provinsi,” kata Wapres dalam rapat pleno kedua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Senin (30/5).
KNEKS menyiapkan Masterplan Industri Halal pada 2022 sebagai langkah strategis dalam mempercepat pembangunan industri produk halal di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah perlu mempercepat pembangunan kawasan ekonomi syariah. Ini dipandang penting untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
"Rapat hari ini dalam rangka untuk terus mempercepat berbagai program reguler maupun program prioritas," kata Menteri dalam konferensi pers hasil Rapat Pleno KNEKS.
Erick Thohir yang juga Menteri BUMN mengatakan, salah satu tonggak dalam membangun ekonomi syariah dan industri halal adalah berdirinya Bank Syariah Indonesia (BSI).
"BSI ini kami dorong untuk membangun kembali industri halal di Indonesia agar bisa menjadi pemain untuk melayani umat kita di Indonesia, tetapi juga melayani umat lainnya di dunia," ujar Erick pada (27/3/2022) di Palembang.
Erick juga pernah mengungkapkan bahwa bank syariah terus tumbuh, bahkan di atas pertumbuhan ekonomi konvensional, baik dari aspek pertumbuhan aset, pembiayaan hingga pertumbuhan dana pihak ketiga.
Hal ini semakin membuktikan peranan penting perekonomian syariah bagi Indonesia .
"Kami ingin mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi syariah yang efektif sehingga tidak perlu terjadi lagi yang namanya dikotomi sektor keuangan dan perbankan syariah dengan sektor riil," ujar Erick.
(Tim Riset Katadata)