Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT mencatat pengoperasian Tol Ciawi–Sukabumi dapat memangkas waktu perjalanan ke Sukabumi secara signifikan. Pengoperasian tol tersebut akan diperpanjang hingga Cibadak pada akhir 2022.
Saat ini, ruas Tol Ciawi–Sukabumi yang telah beroperasi adalah ruas Ciawi–Cigombong sepanjang 15,35 kilometer (Km). sejak akhir 2018. Ruas berikutnya yang akan beroperasi adalah Cigombong–Cibadak sepanjang 11,9 kilometer yang dijadwalkan beroperasi pada Desember 2022.
"Hingga saat ini tengah dilanjutkan penyelesaian konstruksinya, yang tengah dikerjakan konstruksinya adalah Seksi 2 ruas Cigombong–Cibadak sepanjang 11,9 Km dengan progres konstruksi 81,24% dan ditargetkan selesai konstruksinya pada Desember 2022 mendatang," kata Kepala BPJT Danang Parikesit dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (2/9).
Berdasarkan data BPJT, konstruksi Tol Ciawi–Sukabumi terbagi dalam empat seksi. Adapun, konstruksi Seksi III Cibadak–Sukabumi Barat sepanjang 13,7 Km akan dilakukan setelah Seksi II Cigombong–Cibadak beroperasi, sedangkan konstruksi Seksi IV Sukabumi Barat–Sukabumi TImur akan dimulai pasca Seksi III beroperasi.
Pengoperasian Seksi III Cibadak–Sukabumi Barat dijadwalkan pada 2025, sedangkan konstruksi Seksi IV Sukabumi Barat–Sukabumi Timur ditargetkan rampung pada 2026. Saat beroperasi penuh, Tol Ciawi–Sukabumi akan memangkas waktu perjalanan ke Pelabuhan Ratu dari Jakarta dari 3,5 jam menjadi 2,5 jam.
Selain itu, waktu perjalanan Ciawi-Sukabumi diprediksi hanya akan memakan waktu 15-30 menit dari waktu perjalanan saat ini hingga 150 menit. Selain itu, Tol Ciawi-Sukabumi akan mempermudah akses beberapa tempat wisata, seperti Ujung Genteng, Geopark Ciletuh, dan Gunung Gede.
Badan usaha jalan tol atau BUJT yang mengelola tol Ciawi–Sukabumi saat ini adalah PT Trans Jabar Tol. Total panjang tol Ciawi–Sukabumi mencapai 54 Km dengan investasi hingga Rp 15,95 triliun.
Biaya konstruksi tol tersebut ditaksir mencapai Rp 8,85 triliun dengan biaya pembebasan lahan sekitar Rp 820 miliar. Saat ini, progres pembebasan lahan Seksi III Cibadak–Sukabumi Barat mencapai 49%, sedangkan IV Sukabumi Barat–Sukabumi Timur baru sekitar 10%.
Adapun, Trans Jabar merupakan cucu perusahaan PT Waskita Karya Tbk lantaran 99% saham Trans Jabar dimiliki oleh PT Waskita Toll Road atau WTR . Belum lama ini, Trans Jabar mendapatkan suntikan modal dari WTR senilai Rp 34,01 miliar. Dengan demikian, Trans Jabar telah mendapatkan suntikan dana dari WTR lebih dari Rp 40 miliar pada tahun ini.
Transaksi ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pada TJT. Dengan adanya peningkatan modal dari WTR kepada TJT, perseroan berharap TJT dapat memaksimalkan kinerja usahanya dan akan memberikan nilai tambah bagi perseroan sebagai pemegang saham WTR.