Indonesia Ajak Brunei Darussalam Ikut Investasi IKN Nusantara

Dokumentasi Kementerian PUPR
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, bertemu dengan Pengiran Muda Abdul Qawi dari Brunei Darussalam di Jakarta, Kamis (24/11).
25/11/2022, 21.02 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menawarkan kepada Brunei Darussalam untuk menjalin kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Kerja sama pembangunan IKN ini nantinya akan mengedepankan inovasi teknologi baru terutama untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.  

 Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, saat bertemu dengan Pengiran Muda Abdul Qawi dari Brunei Darussalam di Kampus PUPR. Zainal mengatakan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR sangat terbuka kepada Brunei Darussalam untuk menjajaki kerja sama berbagai sektor infrastruktur.

Kerja sama tersebut dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha atau KPBU, baik untuk proyek KPBU solicited yang diprakarsai pemerintah maupun unsolicited. Salah satunya kerja sama dalam pembangunan IKN Nusantara tersebut. 

 “Sekarang kami sedang membangun IKN di Kalimantan. Kami sangat terbuka untuk menerima investor dari Brunai Darussalam untuk mendukung pembangunan IKN. Sekarang kami sedang siapkan infrastruktur dasar yang ditargetkan selesai pada Semester I tahun 2023,” ujar Zainal yang dikutip dalam keterangan resmi, pada Jumat (25/11). 

 Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu, di antaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun atau land development.

 Pada kesempatan tersebut, Zainal juga menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang memiliki potensi investasi besar melalui skema KPBU.  Misalnya saja 14 proyek yang kini sedang dalam persiapan senilai Rp130 triliun dan juga 16 proyek yang telah memasuki tahap transaksi senilai Rp201,68 triliun.

Proyek tersebut di antaranya penyediaan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan SPAM Regional Ir. H Djuanda. 

 Zainal berharap pertemuan dan forum tersebut dapat memperkuat kerjasama bilateral yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dengan Brunei Darussalam, sehingga dapat merealisasikan harapan-harapan kedua negara terhadap pengembangan infrastruktur di Indonesia. 

“Kedepan bisa kita komunikasikan lebih intensif dengan Duta Besar tentang apa saja yang mungkin bisa kita kerjakan bersama. Kami akan mendorong dan kami berusaha menyediakan ekosistem yang lebih baik untuk investasi,” ujar Zainal. 

Reporter: Nadya Zahira