Kedelai Langka, Harga Tempe di Pasar Tradisional Melonjak

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Pekerja memproduksi tahu di pabrik tahu, Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022). Pemilik usaha produksi tahu mengatakan harga kedelai yang kian meningkat hingga menembus Rp14 ribu per kilogram menyebabkan produsen harus mengurangi ukuran tahu menjadi lebih kecil untuk menghindari kerugian.
14/12/2022, 18.56 WIB

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau IKAPPI menyoroti kelangkaan kedelai yang terjadi di pasar saat ini. Kelangkaan kedelai menyebabkan harga  tempe naik sekitar 50%.

"Sebelumnya harga tempe di kisaran Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu. Sekarang sudh tembus hingga Rp 8 ribu," kata Sekretaris Jenderal IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, kepada Katadata.co.id, Rabu (14/12).

Dia meminta pemerintah memastikan stok terjaga dengan baik di pasar tradisional. Jika tidak, harga bahan pokok berpotensi naik signifikan saat libur Nataru 2022/2023.

Reynaldi mengatakan, IKAPPI juga menyoroti tata niaga pangan yang masih carut-marut sehingga terjadi inflasi di berbagai komoditas. 

“Perbaikan demi perbaikan tata niaga pangan belum optimal dilakukan oleh pemerintah. Seperti contoh saling lempar tanggung jawab soal data pangan nasional antar kementerian teknis, dan lain sebagainya,” ujar Reynaldi kepada Katadata.co.id, pada Rabu (14/12).

Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional per 25 November 2022, stok kedelai akhir Desember mencapai 58,708 ribu ton. Ketahanan stok tersebut hanya untuk 7 hari.

Direktur Ketersedian Pangan Badan Pangan Nasional, Budi Wariyanto mengatakan, pihaknya tengah khawatir karena stok kedelai diprediksi tidak bisa mencukupi hinggal akhir tahun. Badan Pangan Nasional sudah mengirim surat kepada para importir untuk segera mempercepat pengiriman stok kedelai.

"Kedelai ini ada kekhawatiran, kalau kita lihat kebutuhan kedelai rata-rata 245 ribu ton per bulan, " ujar Budi dalam diskusi Orkestrasi NFA Dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Jumat (9/12).

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan impor kedelai sebanyak 350 ribu ton diperkirakan tiba akhir bulan ini. Impor kedelai tersebut berasal dari Amerika Serikat.

Zulkifli mengatakan sudah menugaskan Bulog untuk impor kedelai sebanyak 350 ribu ton. Proses impor tersebut diperkirakan membutuhkan waktu 45 hari.  

"Tapi belom sampai barangnya. Impornya dari Amerika sana perlu waktu 45 hari. Mungkin akhir Desember sampai," ujarnya sata ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Rabu (7/12).

 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata harga tahu dan tempe secara nasional mengalami kenaikan. Rata-rata harga tahu pada Oktober 2022 mencapai Rp11.438/kg sedangkan tempe Rp12.667/kg. Ini merupakan rekor tertinggi sejak awal tahun, seperti terlihat pada grafik. Menurut BPS, hal ini dipengaruhi naiknya harga kedelai di pasar global.

"Harga kedelai terus mengalami peningkatan dari US$606 per ton pada Januari 2022 menjadi US$664 per ton ada September 2022," kata BPS.

Reporter: Nadya Zahira