Pemerintah Impor dan Subsidi Rp 1.000/kg, Harga Kedelai Bakal Turun
Pemerintah bakal mengimpor 350.000 ton kedelai dan mensubsidi Rp 1.000 per kilogram. Dengan impor dan pemberian subsidi ini, diperkirakan harga kedelai turun menjadi Rp 10.000 per kilogram.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan harga kedelai di pasar internasional tak terkendali akibat tingginya biaya distribusi akibat kenaikan harga minyak.
Harga kedelai di pasar internasional naik dari US$ 3,6/bushel atau sekitar Rp 56.441/bushel menjadi US$ 5,8/bushel atau sekitar Rp 90.993/bushel. Satu bushel ini setara dengan 27,2 kilogram.
Zulkifli mengatakan harga kedelai saat ini sekitar Rp 13.000 per kilogram merupakan hasil impor pada Agustus lalu. "Pada saat itu harganya sedang naik," ujar Zulkifli.
Badan Urusan Logistik akan mengimpor sebanyak 350.000 ton kedelai dari Amerika Serikat. Harga pembeliannya sekitar Rp 11.000 sampaI Rp 12.000 per kilogram.
Pemerintah bakal memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram, sehingga harga jual untuk Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia atau Gakoptindo menjadi Rp 10.000 per kilogram.
Zulkifli mengatakan kedelai impor membutuhkan proses distribusi selama 40 hari. "Jadi kira-kira, mungkin akhir Desember baru kita bisa terima kedelai tersebut dengan harga Rp 10.000 sampai Rp 11.000 per kilogram,” kata dia.
Kepala Badan Pangan Nasional RI Arief Prasetyo Adi mengatakan stok kedelai aman sampai pertengahan November 2022. Dia menjelaskan bahwa Badan Pangan sudah memiliki early warning sistem sehingga Kemendag akan dimonitor oleh Bapanas untuk mengetahui berapa realisasi impor dan stok kedelai saat ini.
"Karena harga yang dibentuk hari ini harga 2-3 bulan lalu. Harusnya November-Desember 2022 harga sudah turun,” ujar Arief.
Arief mengatakan untuk pengrajin tahu dan tempe tidak perlu khawatir mengenai permasalahan harga kedelai, karena subsidi Rp 1.000 per kilogram ini akan terus dijalankan Adapun penambahan subsidi hingga Rp 3.000 per kilogram dirinya belum bisa memastikan.
”Pengrajin tahu dan tempe memang ada usulan dari mereka untuk memberikan subsidinya dari Rp 1.000 per kilogram menjadi Rp 3.000 per kilogram. Tapi kami sampaikan sabar dululah,” ujar Arief.
Arief menuturkan Badan Pangan telah menyiapkan stok sebanyak 200.000 ton kedelai. Dengan demikian, pengrajin tahu dan tempe dihimbau untuk tidak perlu khawatir karena tetap mendapatkan subsidi sampai 31 Desember 2022.
Hingga akhir tahun total realisasi kedelai sekitar 2,5 juta ton. Sedangkan untuk realisasi impor sekitar mencapai 700 ton kedelai. Sehingga, kata dia, stoknya aman.