Kerek Penjualan, Tesla Pangkas Lagi Harga Mobilnya Hingga Rp 75 Juta

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Pengunjung mengamati mobil listrik Tesla Model X yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021).
Penulis: Happy Fajrian
9/4/2023, 11.47 WIB

Tesla kembali memangkas harga seluruh jajaran model mobil listriknya di Amerika Serikat (AS) sebagai upaya untuk mendorong penjualan. Potongan harga terbesar berdasarkan situs resminya adalah US$ 5.000 atau sekitar Rp 74,7 juta per unit untuk sedan Model S dan SUV Model X.

Sedangkan untuk SUV kecil Model Y harganya diturunkan US$ 2.000 per unit atau Rp 29,9 juta, dan sedan Model 3 US$ 1.000 atau sekitar Rp 14,9 juta. Ini merupakan pemangkasan harga yang dilakukan Tesla untuk ketiga kalinya sepanjang tahun tahun ini.

Langkah pemberian diskon atau potongan harga ini menyusul penjualan Tesla pada kuartal I 2023 yang tumbuh hingga 36% menjadi 422.875 unit dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 310.000 unit.

Namun pertumbuhan tersebut masih di bawah estimasi analis yang memperkirakan penjualan dapat mencapai 432.000 unit setelah Tesla memberikan banyak potongan harga.

CEO Tesla Elon Musk menjelaskan langkah pemberian potongan harga ini karena permintaan masih dibatasi keterjangkauan. “Ada banyak permintaan untuk produk kami, tapi jika harganya masih lebih tinggi dari uang yang dimiliki orang, permintaan itu tidak relevan,” ujar Musk seperti dikutip Nikkei Asia Minggu (9/4).

Analis e-Mobilitas Guidehouse Research Sam Abuelsamid mengatakan pemotongan harga tersebut merupakan tanda bahwa permintaan mobil listrik Tesla melambat.

Tesla perlu menjual lebih banyak kendaraan agar pabriknya tetap beroperasi dengan kapasitas penuh untuk melindungi margin keuntungan yang tinggi. “Overhead pabrik yang kurang dimanfaatkan menghabiskan margin dengan sangat cepat,” katanya.

Tesla telah menambahkan pabrik besar di dekat Austin ke jejak pabriknya di AS, selain pabrik aslinya di Fremont, California. Tesla juga telah membangun pabrik baru di Shanghai dan dekat Berlin.

Analis lain berspekulasi bahwa Tesla memotong harga untuk memanfaatkan margin keuntungan per kendaraannya, yang lebih besar dari kebanyakan pembuat mobil. Langkah tersebut dapat meningkatkan pangsa pasar dan memberi tekanan pada perusahaan rintisan dan pembuat mobil lama yang sekarang meluncurkan EV.

Adapun pemotongan harga terbesar yang mencapai US$ 5.000 per unit atau sekitar Rp 75 juta diberikan untuk Tesla Model S dan X yang penjualannya turun 38% sepanjang Januari hingga Maret tahun ini.

Harga itu Model S dipotong 5,6% menjadi US$ 84.990 (Rp 1,27 miliar) untuk model dua motor dan sebesar 4% menjadi US$ 104.990 (Rp 1,57 miliar) untuk Model S tri-motor Plaid. Tesla memotong 5% dari harga Model X dua motor menjadi US$ 94.990 (Rp 1,42 miliar).

Sedangkan harga Model X Plaid turun 4,6% menjadi US$ 104.990 (Rp 1,57 miliar). Tesla juga menambahkan Model Y motor ganda dengan harga di bawah US$ 50.000 (Rp 747 juta) dan memangkas harga Model Y Long Range sebesar 3,7% menjadi US$ 52.990 (Rp 791 juta) dan sebesar 3,4% pada Model Y menjadi US$ 56.990 (Rp 851 juta).

Tesla Model 3 dengan penggerak roda belakang mengalami pemotongan harga 2,3% menjadi US$ 41.990 (Rp 627 juta), dengan harga Model 3 versi Performance turun 1,9% menjadi US$ 52.990 (Rp 791 juta).

Sebelumnya Tesla memangkas harga mobil listriknya pada awal Maret untuk Model S dan X sebesar US$ 5.000-10.000 per unit. Sedangkan pada Januari Tesla memangkas harga agar mobil listriknya bisa mendapatkan kredit pajak federal AS senilai US$ 7.500 dengan beberapa versi model Y mengalami pemotongan harga hingga hampir 20%.