Etilen Oksida Penyebab Indomie dan Mie Sedaap Dilarang di Negara Lain

Twitter Indomie @indomielovers
26/4/2023, 14.51 WIB

Pemerintah Taiwan baru saja menarik peredaran Indomie Rasa ayam Spesial karena dinyatakan mengandung Etilen Oksida. Zat ini diduga dapat memicu kanker dan masalah kesehatan lainnya.

Kasus penarikan produk asal Indonesia karena mengandung Etilen Oksida di atas batas juga pernah dialami  merek mie instan lainnya yaitu Mie Sedaap. Produk Wings Grup tersebut ditarik peredarannya di Hongkong pada akhir September 2022 karena mengandung etilen oksida.

Hal serupa juga terjadi dengan produk Mie Sedaap yang ditarik peredarannya di Singapura larena mengandung zat berbahaya.

Apa itu Etilen Oksida?

Mengutip dari laman National Cancer Institute, etilen oksida atau EtO adalah pestisida yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan. Zat ini berupa gas tak berwarna yang mudah terbakar dengan bau yang manis. 

Bahan ini lazimnya digunakan untuk memproduksi bahan kimia lain, termasuk antibeku. Dalam jumlah yang lebih kecil, etilen oksida digunakan sebagai pestisida dan agen sterilisasi.

Kemampuan etilen oksida untuk merusak DNA dalam tubuh manusia, membuatnya menjadi agen sterilisasi yang efektif. Namun demikian, zat ini lambat laun menyebabkan kanker, seperti kanker limfoma dan leukemia.

Kedua jenis kanker tersebut adalah kanker yang paling sering dilaporkan terkait dengan paparan etilen oksida di tempat kerja.  Selain itu, kanker perut dan payudara juga dapat dikaitkan dengan paparan etilen oksida.

Manusia dapat terpapar EtO melalui udara maupun konsumsi. Oleh sebab itu, pekerja yang berkaitan langsung dengam zat bahaya tersebut wajib menggunakan peralatan yang mencegah mereka mendapatkan paparan langsung. 

Tak hanya itu, masyarakat umum juga dapat terpapar etilen oksida melalui asap tembakau dan penggunaan produk yang telah disterilkan dengan etilen oksida, seperti produk medis, kosmetik, dan peralatan peternakan lebah.

BPOM Masih Kaji Aturan EtO

Temuan residu EtO dan senyawa turunannya dalam pangan merupakan isu baru dalam dunia keamanan pangan. EtO dimulai dengan adanya notifikasi oleh European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) pada 2020 silam.

Namun demikian, BPOM RI masih melakukan kajian mengenai aturan EtO. Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan EtO dan senyawa turunannya belum diatur secara detail oleh WHO dan badan pangan dunia FAO.

Selain itu, saat ini BPOM sedang berproses melakukan kajian kebijakan mengenai EtO dan senyawa turunannya pada mie instan. Penny menyebut lembaganya juga terus memantau perkembangan terbaru terkait peraturan dan standar keamanan pangan internasional, serta melakukan sampling dan pengujian untuk mengetahui tingkat kandungan senyawa tersebut pada produk dan tingkat paparannya.

"BPOM terus memantau perkembangan terbaru terkait peraturan dan standar keamanan pangan internasional, serta melakukan sampling dan pengujian untuk mengetahui tingkat kandungan senyawa tersebut pada produk dan tingkat paparannya, kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, dalam keterangan tertulis Jumat (30/9).

Indomie merupakan merek mie instan yang paling sering dikonsumsi mayoritas konsumen Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC).

Sebanyak 88,6% responden mengaku paling sering mengonsumsi mi instan merek Indomie dalam setahun terakhir. Berikutnya, sebanyak 68,9% responden mengatakan sering mengonsumsi Mie Sedaap dalam setahun terakhir. Lalu, 32,3% responden mengonsumsi Supermi dalam periode yang sama.

Reporter: Nadya Zahira