Pelaku wisata Labuan Bajo memprotes kenaikan tarif Pulau Padar dan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Kenaikan tiket tersebut dikhawatirkan menurunkan jumlah wisatawan yang berunjung ke kewasan tersebut.
Protes tersebut tercantum dalam surat terbuka kepada Pesiden joko Widodo yang ditandatangani Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita Manggarai Raya, Evodius Gonsomer, Kamis (4/5). Hal itu terjadi jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo, pada 9-11 Mei 2023.
Evodius mengatakan, PT. Flobamor yang merupakan perusahaan BUMD Pemprov NTT mengeluarkan SK Direksi bahwa tarif ranger atau ranger fee sebesar Rp 400.000 per wisatawan mulai 15 Aril 2023. PT Flobamor sebelumnya telah mengatur agar wisatawan wajib didampingi naturalist guide.
Menurut Evodius, pelaku wisata dan masyarakat pulau komodo sudah melakukan aksi protes dengan bertemu Bupati Manggarai Barat, DPRD manggarai Barat, BTNK di Labuan Bajo, namun
hasilnya tidak ada titik terang.
"Sampai saat ini tiket ranger Rp 400.000 per wisatawan sudah di terapkan," ujarnya dalam surat terbuka dikutip Jumat (5/5/).
Dia mengatakan, di dalam diktum SK PT flobamor dituliskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memberikan izin kepada PT.Flobamor untuk melakukan bisnis dalam kawasan pulau komodo.
Namun, Evodius mengatakan di dalam perjanjian kerja sama PT.flobamor dengan BTNK tidak mencantumkan angka tiket, akan tetapi hanya sebagai kerja sama melindungi satwa komodo dan ekosistemnya.
"Pertanyaan kami sebagai pelaku wisata, apa dasar Hukum tertinggi PT.flobamor menerapkan
pungutan sebesar 400.000/wisatawan di pulau padar dan pulau komodo?" kata Evodius.
Menurut dia, pungutan tersebut tidak didasari oleh peraturan yang tinggi seperti Peraturan Pemerintah pusat maupun daerah. Penerapan pungutan juga dinilai tanpa melakukan pertimbangan, kajian akademik, serta sosialisasi di tingkat pelaku wisata dan masyarakat.
"Oleh sebab itu kami pelaku pariwisat merasa bahwa kedepanya akan ada banyak tamu yg tidak berkunjung ke pulau komodo dan pulau padar yang akan menghilangkan mata pencarian masyarakat komodo yang bergantung pada sektor pariwisata," ujarnya.
Tarif Naik 1.000%
Sementara itu, External Relation Officer Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia atau Gahawiri Cabang Labuan Bajo, Budi Widjaja, mengatakan kenaikan tarif naturalist guide ini dilaksanakan secara sepihak tanpa adanya komunikasi yang transparan dengan berbagai pihak. Kenaikan tarif tersebut bahkan mencapai 1000%.
Sebelumnya, tarif naturalist guide PT Flobamor sebesar Rp 120.000 per lima orang baik untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Mulai 15 April 2023, tarif tersebut naik untuk wisatawan domestik menjadi Rp 250.000 per orang untuk wisatawan domestik atau naik 1.000%. Sementara tarif wisatawan mancanegara menjadi Rp 400.000 per orang atau naik 1.666%.
"Informasi kenaikan tarif ini tidak pernah tersosialisasikan baik melalui sosial media maupun website resmi PT Flobamor yang dapat diakses oleh khalayak luas," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (5/5).
Budi mengatakan, hal itu dapat memberatkan operator travel, karena telah menjual harga paket termasuk tiket. Dia juga memprotes ptaktek monopoli yang kuat karena setiap wisatawan di Labuan Bajo wajib menggunakan jasa Natiralist Guide PT Floamor.
"Kami menemukan situasi yang kacau di lapangan dengan adanya kenaikan harga tersebut. Adanya keributan pada saat berkunjung ke detinasi wisata dapat membuat tamu menjadi menjadi tidak nyaman dengan kondisi tempat wisata yang chaotic," ujarnya.
Kunjungan ke NTT Merosot
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan turis asing ke NTT anjlok semenjak pandemi. Dalam 10 tahun terakhir tren kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT sempat meningkat, dengan pencapaian tertinggi pada 2019, yakni 155,9 ribu orang.
Namun, tren pertumbuhan itu seketika merosot ketika pandemi Covid-19 melanda. Pada tahun pertama pandemi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT anjlok menjadi 44,7 ribu orang sepanjang 2020.
Lalu pada tahun kedua pandemi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT merosot lagi 80,44% menjadi 8,74 ribu orang sepanjang 2021. Angka tersebut mencapai level terendahnya dalam satu dekade terakhir.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData