Tol Puncak Sepanjang 52 Km Akan Dibangun, Habiskan Anggaran Rp 25 T

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Kendaraan wisatawan yang didominasi sepeda motor memadati Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5/2023). Pada libur Hari Buruh kawasan wisata Puncak Bogor dipadati kendaraan wisatawan yang berlibur, dan Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah (one way) dan pemberlakuan ganjil genap nomor kendaraan untuk mengurai kemacetan.
10/5/2023, 17.42 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR telah menyetujui usulan pembangunan proyek Jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur alias Tol Puncak sepanjang 52 km. Pembangunan jalan tol tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 25 triliun.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Triono Junoasmono mengatakan, proyek jalan tol tersebut sudah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun atau operasi pada 2030-2034. Dia mengungkapkan para pemrakarsa sedang menyiapkan kajian untuk pembangunan tol tersebut.

"Jadi perlu kami sampaikan, memang saat ini sudah ada yang tertarik untuk mengusulkan investasi di Jalan Tol Puncak, dan saat ini calon pemrakarsa sedang menyiapkan kajiannya," ujar Triono dalam acara Evaluasi Mudik di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (10/5)

Adapun untuk pemrakarsa tersebut berasal dari PT Matra Sarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT. Pembangunan tersebut bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di ruas non tol Puncak, Jawa Barat yang kerap terjadi.

Terdiri dari 5 Seksi

Triono mengatakan, Tol Puncak nantinya memiliki 5 seksi. Anggaran untuk pembangunan tersebut diperkirakan menpaia Rp 25 triliun.

"Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 25 triliun. Tapi ini sifatnya tentatif karena yang biayai dari pemrakarsanya bukan dari Kementerian PUPR," ujarnya.

Saat ini rincian tol tersebut baru sampai tiga seksi. Seksi 1 sepanjang 11,6 km dengan biaya hingga Rp 3,1 triliun. Lalu untuk seksi 2 sepanjang 6,9 km menghabiskan biaya konstruksi sebesar Rp 2,4 triliun. Sementara untuk seksi 3 sepanjang 9,7 km membutuhkan biaya Rp 8,02 triliun.

"Kalau secara jaringan yang kami rencanakan adalah dari titik-titik nya tidak spesifik, tapi kalau kita lihat dari jalur masuknya itu Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) itu bisa lanjut ke Puncak tembus ke Cianjur," kata dia.

Dia menjelaskan, Jalan Tol Puncak tersebut sifatnya akan terus menyambung dengan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian, nantinya tol itu akan langsung tembus ke arah Cianjur. 

"Tetapi akan dilaksanakan secara bertahap, dan kelayakannya seperti apa akan kami tunggu," ujarnya.

Dia menuturkan, kedua pemrakarsa sudah mengusulkan pembangunan jalan tol Puncak ke Kementerian PUPR. Pemerintah sudah memberikan izin agar mereka melanjutkan kajian terkait pembangunan tol tersebut.

"Semoga dalam waktu dekat para pemrakarsa sudah menyelesaikan kajiannya, dan akan kami evaluasi. Sehingga nanti dapat kami sampaikan ke rekan-rekan media," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyebut, pembangunan jalan tol adalah solusi terbaik yang mungkin dilakukan untuk menangani kemacetan di kawasan Puncak.

Menurutnya, pemerintah berencana untuk melakukan pembangunan jalan bebas hambatan alias jalan tol dari Caringin menuju Puncak dengan total panjang 18 kilometer. Rutenya, mulai dari Caringin-Cisarua-Gunung Mas.

Reporter: Nadya Zahira