Proyek Immersed Tunnel Teluk Balikpapan atau terowongan tol bawah laut di Ibu Kota Nusantara atau IKN ditargetkan siap dibangun pada 2024.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan, pembangunan terowongan tol bawah laut di IKN tersebut saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study atau FS dan pengerjaan desain dasar.
"Kita sedang selesaikan FS dan juga nanti basic design-nya. Tahun ini lah, teman-teman dari Bina Marga sedang selesaikan," ujar Danis kepada awak media melalui sambungan Zoom, Senin (15/5)
Danis menyampaikan, proyek terowongan tol bawah laut itu baru bisa segera dibangun pada tahun depan. Terowongan tol bawah laut tersebut nantinya bisa dilalui oleh kendaraan.
Jaga Kawasan Hutan Lindung
Berdasarkan catatan Badan Pengatur Jalan Tol , terowongan bawah air itu akan dikoneksikan dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda. Terowongan itu akan menghubungkan daratan yang dipisahkan oleh sungai.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan bahwa rencana pembangunan tol bawah air tersebut bertujuan untuk menjaga kawasan area hutan lindung di sekitar IKN.
"Jadi kita tidak mau area lindung itu dirusak, kemudian juga terdapat area rawa di sekitarnya. Sehingga akses konektivitas jalannya melalui tol bawah air," kata Endra
Dia mengatakan, saat ini sedang digarap pembangunan tiga segmen jalan tol di IKN. Tiga segmen tersebut adalah Segmen 3A Karang Joang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km.
Spesies Terancam Punah
Ada banyak spesies hewan yang berstatus terancam punah di wilayah Ibu Kota baru di Kalimantan Timur.
Hal ini tercatat dalam artikel riset "Analisis Konsep Forest City dalam Rencana Pembangunan Ibu Kota Negara" di jurnal Bappenas Working Papers (Volume 4 No. 1, 2021), yang ditulis tim perencana dan tenaga ahli Kementerian PPN/Bappenas, yakni Dadang Jainal Mutaqin, Muhajah Babny Muslim, dan Nur Gygiawati Rahayu.
"Wilayah IKN dan sekitarnya termasuk bagian dari Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu rumah keanekaragaman hayati utama di Indonesia, yang ditandai dengan beragamnya jenis satwa dan tumbuhan, termasuk beberapa spesies yang dikategorikan dilindungi atau penting," kata Dadang dkk.
"Keberlangsungan satwa dan tumbuhan ini mulai terancam akibat adanya potensi degradasi habitat satwa," lanjutnya.
Mengutip catatan Dadang dkk., berikut rincian spesies hewan di wilayah IKN yang masuk "daftar merah" atau terancam punah berdasarkan kategorisasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN). Berikut rinciannya seperti tertera dalam grafik.