Penyaluran Bansos Beras Tahap Pertama Belum Tuntas, NTT Masih 42%

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Seorang warga mengambil beras bantuan saat penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah di Kantor Pos, Palangka Raya , Kalimantan Tengah, Selasa (11/4/2023). Perum Bulog Kanwil Kalteng bersama PT Pos Indonesia setempat menyalurkan sebanyak 78.420 kilogram beras medium kepada 7.842 KPM di kota itu untuk program bantuan pangan pemerintah periode Maret, April dan Mei 2023.
17/5/2023, 18.31 WIB

Penyaluran bantuan sosial atau bansos beras tahap pertama belum rampung, khususnya pada wilayah Indonesia Timur. Beberapa provinsi belum menyalurkan bansos 100%.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan sejumlah provinsi yang belum rampung penyaluran bansosnya adalah Maluku Utara yang baru terealisasi 95%, Papua Pegunungan terealisasi 79%, Papua Tengah terealisasi 76%, dan Nusa Tenggara Timur terealisasi 42%.

“Pendistribusian bantuan pangan beras kita lakukan secara merata sesuai dengan kuota KPM berdasarkan data by name by address dari Kemensos," ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (17/5).

Dia mengatakan, pemerintah memprioritaskan semua provinsi dan tidak membeda-bedakan distribusi penyebaran bansos. Namun demikian, waktu penyaluran bansos bisa berbeda-beda setiap provinsi karena tergantung  oleh kondisi stok beras di Kanwil Bulog masing-masing wilayah.

Selain itu, kondisi geografis juga menjadi tantangan dalam menyalurkan bansos beras, khususnya wilayah terluar Indonesia. Namun demikian, hal tersebut sudah dimitigasi sebelumnya oleh Bapanas, Bulog, operator logistik PT Pos Indonesia (Persero) dan dua mitra lainnya. 

Penyaluran Tahap Dua Sudah Berjalan

Arief mengatakan, Perum Bulog saat ini sudah menyalurkan bansos beras tahap kedua di 38 provinsi. Bansos beras tersebut akan disalurkan pada 21,3 juta keluarga penerima manfaat di 38 Provinsi.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira