Harga Pesawat N219 Buatan RI Rp 120 M, Bappenas Tawarkan ke Prabowo

ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
N219 merupakan pesawat penumpang kapasitas 19 penumpang, digerakkan dua mesin turboprop Pratt and Whitney yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23 Angkutan Udara.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
19/6/2023, 17.09 WIB

Kementerian Perencanaan dan Pembangunan (PPN)/Bappenas mendorong pengembangan pesawat buatan anak bangsa N219 bisa segera dikomersialkan. Menteri PPN Suharso Monoarfa menyebut, harga pesawat N219 dibandrol US$ 6,8-8 juta atau mencapai Rp 102-120 miliar berdasarkan kurs saat ini. 

"Tahun lalu N219 sudah mendapatkan sertifikasi tetaoi hanya berlaku di nasional, yang kami kejar adalah N219 amphibi untuk dapat sertifikasi internasional, sehingga komersialisasinya bisa dilakukan," kata Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (19/6).  

Ia menjelaskan,  pesawat N219 yang akan dijual terdiri dua jenis, yakni N219 Amphibi dan non-Amphibi. Pesawat jenis Amphibi akan dipatok dengan harga US$ 8 juta atau setara Rp 120 miliar, sedangkan non-Amphibi sebesar US$ 6,8 miliar atau Rp 102 miliar. Perbedaan terletak pada kemampuan mendarat. Pesawat N219 Amphibi dirancang bisa memdarat di darat maupun air. 

Suharso mengatakan, pihaknya mendorong harga pesawat tersebut bisa ditekan lebih rendah lagi di masa mendatang. Meski demikian, pihaknya saat ini mulai menawarkan pesawat buatan anak bangsa tersebut ke berbagai pihak.

"Kami sudah mendorong Kementerian Pertahanan untuk membeli. Ada beberapa swasta dalam negeri juga mulai membeli, beberapa provinsi pemerintah daerah yang juga sudah menyatakan minatmya untuk membeli," kata Suharso.

Pengembangan pesawat buatan anak bangsa N219 sudah dimulai sejak 10 tahun terakhir oleh PT Dirgantara Indonesia atau PT DI. Meski demikian, belum spesifik kapan pesawat dengan TKDN yang mencapai 44% itu bisa benar-benar dipasarkan. Adapun Bappenas telah mengalokasikan anggaran Rp 210 miliar untuk membantu pengembangan N219 Amphibi.

"Ini yang akan kami hibahkan ke ITB bekerja sama dengan PT DI. Sehingga ini menjadi salah satu pilot project untuk mengkonkretkan triple-helix pemerintah, akademisi dan dunia usaha," kata Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam rapat yang sama dengan Suharso. 

Uji coba penerbangan pesawat N219 kembali dilakukan belum lama ini dalam rangka N219 Market Survey Flight. Mengutip Antara, pesawat tersebut terbang dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang yang kemudian dilanjutkan terbang dan tiba di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF), Kota Tanjungpinang, pada Sabtu (17/6).

 

Reporter: Abdul Azis Said