Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan masuknya investasi perusahaan asal Amerika Serikat SEG Solar Inc dan ATW Group senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp 7,5 triliun. Investasi akan diarahkan untuk membangun industri pembuatan panel dan modul surya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.
Menurut Bahlil kepastian investasi tertuang melalui penandatanganan Perjanjian Pra-Kerja Sama antara perusahaan SEG Solar Inc. bersama ATW Group sebagai mitra Indonesia dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan, CEO SEG Solar Inc Jim Wood, Founder ATW Group Antonius Weno, dan Direktur ATW Group Victor Samuel di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington, DC, AS, Jumat (23/6).
“Penandatanganan kerja sama ini adalah bentuk upaya dari Pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi energi,” kata Bahlil dalam keterangan resmi yang dikutip, Sabtu (24/6).
Menurut Bahlil kerjasama investasi juga menjadi proses awal dalam mendorong keterbukaan antara Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. Apalagi, dengan adanya Inflation Reduction Act (IRA) yang dapat mempengaruhi minat investasi perusahaan ke Indonesia serta ekosistem kendaraan listrik secara global.
Bahlil menekankan kehadiran pemerintah untuk meyakinkan investor Amerika untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi, produknya tidak hanya untuk diekspor ke Amerika, tapi juga ke negara lain.
“Jangan ada lagi persepsi bahwa seolah-olah kita hanya fokus pada investasi negara tertentu,” ujar Bahlil.
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan dapat membawa kesepakatan konkret di bidang investasi. Ditambah lagi insentif dari Pemerintah Amerika Serikat kepada perusahaan yang melakukan investasi di negara rekan (friendshoring). Perjanjian juga dinilai akan memperkuat kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat.
“Kerja sama yang akan segera direalisasikan insya Allah tahun depan ini tidak hanya akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi namun juga mendukung transisi energi dan juga penciptaan lapangan pekerjaan,” kata Rosan.
SEG Solar melalui perusahaan joint venture-nya dengan ATW Group dari Indonesia akan membangun fasilitas manufaktur panel surya dan modul surya berkapasitas hingga 5 Giga Watt (GW). Rencana total nilai investasi mencapai 500 juta dolar AS atau setara Rp 7,5 triliun dan akan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 2.000 tenaga kerja Indonesia.
Amerika Serikat menempati peringkat ke-6 negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia dengan total investasi 9,4 miliar dolar AS selama periode tahun 2018 hingga triwulan pertama tahun 2023. Sektor investasi paling dominan dari Amerika Serikat adalah Pertambangan; Jasa Lainnya; Listrik, Gas dan Air; Industri Kimia dan Farmasi; serta Industri Makanan.