Sistem MLFF Segera Diterapkan, Akan Berdampak pada Kenaikan Tarif Tol?

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (19/7/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menerapkan teknologi transaksi pembayaran tol non-tunai tanpa sentuh (nir-sentuh) atau multi-lane free flow (MLFF), untuk mengurangi kepadatan di gardu pembayaran jalan tol.
11/7/2023, 09.58 WIB

PT Roatex Indonesia Toll System atau RITS mengatakan bahwa sistem tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan segera diterapkan di Indonesia. Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System atau RITS, Attila Keszeg, mengatakan sistem tersebut tidak akan berdampak pada tarif tol.

Dia mengatakan, RITS tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan tarif tol. Menurut dia, PT RITS hanya berperan sebagai Badan Usaha Pelaksana dalam sistem MLFF tersebut.

"Untuk penetapan tarif bukan wewenang kami, karena kami hanya penyedia sistem. Kami hanya menyediakan teknologinya saja," ujar Attila saat ditemui di Kedutaan Besar Hungaria di RI, Senin (10/7).

Investasi Rp 4,4 Triliun

Attila menuturkan, Roatex  berperan dalam membantu penyediaan teknologi dan infrastruktur yang dibutuhkan dalam proyek sistem tol tanpa sentuh ini. Dia menyampaikan penerapan sistem MLFF akan tetap dilakukan pada tahun ini.

Menurut Attila, RITS juga berkomitmen tidak menggunakan anggaran pemerintah Indonesia dalam penerapan MLFF. Proyek MLFF tersebut murni berasal dari investasi pemerintah Hungaria sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,4 triliun,

"Jadi semuanya Foreign Direct Investment atau FDI" ujarnya

Attila mengatakan, hingga saat ini sekitar 30% modal sudah direalisasikan untuk pengembangan piranti lunak, pengembangan data, pemasangan gantry MLFF di dua titik lokasi, pembangunan ruang kontrol, hingga operasional perusahaan. 

Selain itu, perusahaan asal Hungaria tersebut juga mengeluarkan investasi Rp 24 miliar untuk 40 Mobile Control Unit atau MCU beserta peralatannya. Ini karena setiap pengadaan satu MCU memerlukan biaya US$ 40 ribu atau Rp 601 juta.

Disisi lain, ia menilai sistem MLFF telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh. Sistem ini juga mendukung digitalisasi pembayaran karena pengguna kendaraan yang melalui jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi.

“Ini juga menghilangkan kepadatan kendaraan di pintu-pintu tol sehingga mampu mengurangi polusi emisi karbon,“ kata dia.

Kehadiran MLFF melalui PT RITS sebagai penanaman modal asing merupakan hasil kerjasama bilateral antara Indonesia dan Hungaria. Kerja sama ini diharapkan dapat merevolusi perjalanan menggunakan jalan tol menjadi lebih lancar dan efisien. Capain ini diharapkan dapat mendukung Indonesia memasuki era Toll Roads Technology 4.0.

Reporter: Nadya Zahira