Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari pada Senin (10/7) dan Selasa (11/7).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo mengatakan, ULF bertujuan untuk memastikan semua persyaratan spesifikasi teknis dan fasilitas perlengkapan jalan terpenuhi. "ULF dilakukan pada segmen tol Stabat – Kwala Bingai dan juga gerbang tol Kwala Bingai untuk mempercepat pengoperasian jalan tol dan memastikan semua telah sesuai standar, baik dari sisi keselamatan lalu lintas maupun kualitas jalan tol itu sendiri,” ujar Tjahjo melalui keterangan resmi, Kamis (13/7).
Tjahjo menuturkan, ULF kemarin dilaksanakan oleh tim yang terbagi menjadi 3 sub tim, yakni Sub Tim 1 Bidang Keselamatan dan Manajemen Lalu Lintas Jalan, Sub Tim 2 Bidang Sarana Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap, dan Sub Tim 3 Bidang Operasi dan Administrasi.
Pelaksanaan uji spesifikasi ini dilakukan bersama sejumlah pihak seperti, Ditjen Perhubungan Darat, Korlantas Polri, KKJJ Bintek, PJBH, BBPJN Sumut Subdit Pengadaan Lahan. Lingkup pemeriksaan pada segmen tol ini terbagi menjadi 2 jalur yakni Jalur A dan B. Jalur A meliputi Ramp Stabat, Sta. 11+800 – Sta. 19+350 dan Off Ramp Kwala Bingai, sedangkan untuk Jalur B meliputi On Ramp Kwala Bingai, Sta. 19+350 – Sta. 0+000 dan Ramp 4 Stabat.
Adapun pembahasan terkait hasil pengujian dari setiap tim inspeksi pada Rapat Pleno Hasil Pemeriksaan akan dilakukan setelah rangkaian uji spesifikasi dilaksanakan,
Jalan tol Binjai – Pangkalan Brandan dengan total panjang 58 kilometer atau km terdiri dari 3 seksi. Seksi 1 Binjai – Stabat (12,3 km) telah dioperasikan pada Februari tahun 2022, seksi 2 yaitu Stabat – Tanjung Pura (26,2 km), dan seksi 3 Tanjung Pura – Brandan sepanjang 18, 9 km.
Adapun hingga akhir Juni, akumulasi progres konstruksi dari kedua seksi Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan sudah mencapai 80% dengan pengadaan lahan yang terus berprogres mencapai 96%.
Pembangunan segmen Tol Stabat – Kwala Bingai merupakan bagian dari pembangunan jalan tol seksi 2 Stabat – Tanjung Pura sepanjang 26,2 km. Sementara Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan memiliki kecepatan rencana 100 km/jam dengan jumlah lajur di tahap awal yakni 2x2. Jika rampung secara keseluruhan, jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh dari sebelumnya 2 jam menjadi kurang lebih 1 jam.
Hingga saat ini, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS Tahap I oleh Hutama Karya telah terealisassi sepanjang 957 km, dengan ruas tol konstruksi 349 km dan ruas tol operasi 453 km.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh di antaranya:
- Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km)
- Palembang – Indralaya (22 km), Pekanbaru – Dumai (131 km)
- Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (50 km)
- Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km)
- Bengkulu – Taba Penanjung (18 km)
- Pekanbaru – Bangkinang (31 km).