Lion Air segera meluncurkan penerbangan perdana untuk umrah dari Jawa Tengah, langsung dari Semarang dan Solo. Penerbangan akan dilayani menggunakan pesawat-pesawat terbaru Lion Air yang dikirimkan dari pabrikan pesawat.

"Penerbangan Lion Air tersebut termasuk armada berbadan sedang Boeing 737-9, serta armada berbadan besar yaitu Airbus 330-300 dan Airbus 330-900NEO," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7).

Rencananya, penerbangan umrah menuju Jeddah dan Madinah akan tersedia dari dua bandar udara di Jawa Tengah, yaitu

  1. Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang (SRG) untuk cakupan area Jawa Tengah bagian utara dan barat,
  2. Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo di Boyolali (SOC) untuk Jawa Tengah bagian tengah, timur dan selatan.

 Danang mengatakan, keputusan meluncurkan penerbangan umrah langsung dari Semarang dan Solo ini bertujuan mempermudah masyarakat Jawa Tengah dan daerah lain di sekitar dalam melaksanakan ibadah umrah serta perjalanan wisata ke Saudi. Hal itu mengingat permintaan pasar yang tinggi di Jawa Tengah.

Dengan adanya penerbangan ini, para jamaah umrah dan wisatawan tidak perlu lagi melakukan perjalanan tambahan ke Jakarta atau kota-kota lainnya sebelum menuju Saudi. "Nilai lebihnya, akan menghemat waktu dan biaya perjalanan mereka," ujarnya.

Danang mengatakan, Lion Air telah melayani penerbangan umrah dari 10 kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, Batam, Padang, Pekanbaru, Banda Aceh, Kertajati dan Balikpapan.

Lion Air mengumumkan kemitraan strategis bersama Saudi Tourism Authority dalam "Rethink Summer". Program ini bertujuan terus meningkatkan perjalanan umrah dan wisata saat musim panas kepada para calon jamaah umrah dan wisatawan.

Saudi Tourism Authority menawarkan beragam objek wisata yang menarik di Saudi Arabia, yang akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

Belanja Turis di Arab Saudi Rp 14,6 Juta per Orang

Menurut data dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO), ada sekitar 20 juta wisatawan yang datang ke Arab Saudi sebelum pandemi Covid-19 merebak, pada 2019.

Pada tahun tersebut, pendapatan pariwisata Arab Saudi mencapai US$19,8 miliar dan menyumbang 2,5% terhadap produk nasional bruto (PNB).

Jika dirata-ratakan, setiap turis yang datang ke Arab Saudi pada 2019 menghabiskan biaya sebesar US$978 atau sekitar Rp14,6 juta per orang (asumsi kurs Rp14.998 per US$). Rata-rata belanja turis ini merupakan yang tertinggi dibanding belasan tahun sebelumnya, seperti terlihat pada grafik di atas.

Namun, seiring dengan munculnya pandemi, kunjungan wisatawan ke Arab Saudi menurun drastis karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat. Pada 2020 pendapatan pariwisata mereka pun turun 76,6% (year-on-year/yoy) menjadi US$4,6 miliar.