10 Perusahaan Siap Bangun Rusun di IKN: BUMN Karya hingga Summarecon

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). Menurut data dari Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, proses konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 sudah mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatannya masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule), dimana akan selesai pada 2024.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
3/9/2023, 17.16 WIB

Otorita Ibu Kota Nusantara mengumumkan, terdapat 10 perusahaan konstruksi yang akan membangun sekitar 200 menara rumah susun di IKN. Mayoritas perusahaan konstruksi tersebut berasal dari dalam negeri.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono belum dapat mengumumkan total investasi seluruh rencana pembangunan rusun tersebut. Ia menjelasan pembangunan rusun-rusun tersebut masih dalam tahap pengujian studi kelayakan dari masing-masing perusahaan.

"Kalau jumlah menara rusun yang dibangun menggunakan APBN sebanyak 47 unit, kalau yang swasta itu estimasi kami sekitar 200 menara yang sekarang sedang diproses studi kelayakannya," kata Agung di Hotel Sultan, Minggu (3/9).

Agung mencatat salah satu perusahaan konstruksi yang telah melalui studi uji kelayakan adalah PT Summarecon Agung Tbk. Berdasarkan paparan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, jumlah menara rusun yang akan dibangun Summarecon adalah enam menara di kawasan 1C.

Selain itu, menurut dia, terdapat entitas lain yang akan membangun rusun di IKN, antara lain konsorsium antara China Construction First Group Corp. Ltd dan PT PT Risjadson Brunsfield Nusantara. Konsorsium tersebut berencana membangun 60 menara rusun di kawasan 3A.

Agung pun mengonfirmasi bahwa Korea Land & Housing Corporation akan melakukan pembangunan rusun di IKN. Secara rinci, Korea Housing akan membangun 23 menara rusun yang terdiri dari 1.104 unit di kawasan 1B.

Agung belum menyampaikan seluruh kontraktor yang akan membangun 200 menara rusun di IKN. Namun, ia menyebutkan lima perusahaan konstruksi lain yang akan melakukan tugas tersebut, yakni:

  • PT Nindya Karya
  • PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk
  • PT Intiland Development Tbk
  • PT Perintis Triniti Properti Tbk
  •  Ciputra Development Tbk

    Ia juga mencatat, ada dua perusahaan properti asal Malaysia yakni IGM Properties dan Maxim Global Berhad berkomitmen untuk membangun 20 tower rumah susun atau rusun di IKN. Dua perusahaan tersebut kini sedang berusaha menyelesaikan studi kelayakan untuk menentukan besaran investasi pembangunan rusun.

    Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo sebelumnya mengatakan, semua unit rumah susun yang akan dibangun dilengkapi dengan perabotan. Artinya, kualifikasi rumah susun yang dibangun pihak swasta sama dengan pemerintah.
Reporter: Andi M. Arief