KCIC Kaji Kemungkinan Bangun Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

ANTARA FOTO/Hreeloita Dharma S/Ak/Spt.
Sejumlah penumpang berswafoto sebelum menaiki Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Senin (30/10/2023). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menambah jumlah perjalanan dari semula 14 perjalanan per hari di bulan Oktober, menjadi 28 perjalanan per hari pada November 2023 karena tingginya animo masyarakat.
Penulis: Agustiyanti
30/11/2023, 06.30 WIB

PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC tengah mengkaji kemungkinan pembangunan stasiun kereta api cepat Whoosh di Kopo Bandung. KCIC saat ini memiliki lahan seluas 30 hektare di wilayah tersebut. 

Wacana penambahan stasiun kereta api cepat di Kopo Bandung diusulkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat diskusi bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC), PT Kereta Api Indonesia, serta perwakilan dari Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, dan Kementerian Perhubungan.

“Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini kereta cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung,” ujar Moeldoko di Bina Graha, Jakarta, Rabu (29/11).

Menurut dia, KCIC perlu meningkatkan konektivitas kereta api cepat Whoosh untuk meningkatkan kenyamanan  penumpang Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.  “Pentingkan untuk kenyamanan penumpang, agar tidak berhenti hanya di stasiun Padalarang serta Tegalluar,” imbuhnya.

Moeldoko menambahkan bahwa KSP akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat.  “Silahkan dipersiapkan kajiannya,” tutup Moeldoko.

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menerangkan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo sudah menjadi pertimbangan. Namun, belum dapat dilaksanakan karena keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.

“Terdapat lahan sekitar 30 hektar di Kopo dan itu memungkinkan dibangun stasiun, tetapi KCIC belum ada dana untuk itu,” ujarnya

Senada dengan hal tersebut, Plt. Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Rifky Setiawan menyebutkan perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pembangunan stasiun di Kopo. Fokus pendanaan dilakukan terhadap empat stasiun yang sudah beroperasi yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar. “Kalau nanti dibutuhkan satu stasiun lagi, kami akan menyoroti dari sisi pendanaan,” katanya.

Saat ini, terdapat 4 stasiun Kereta Api Cepat yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar. KCIC juga telah bekerja sama dengan berbagai operator untuk menghadirkan integrasi antarmoda. Di Stasiun Halim, terdapat LRT Jabodebek, Damri untuk tujuan bandara Soekarno Hatta, serta Transjakarta dan layanan khusus taksi konvensional.

Adapun untuk Stasiun Padalarang, terdapat kereta Feeder untuk penumpang menuju Stasiun Cimahi dan Stasiun Bandung. Selain itu, terdapat commuter line Bandung Raya dan commuterline Garut yang dapat diakses langsung oleh penumpang kereta Whoosh di Stasiun Padalarang. Adapun untuk Stasiun Tegalluar akses penumpang dimudahkan melalui pembukaan exit tol KM 149 dan jembatan Cibiru baru untuk menuju Stasiun Tegalluar dan juga terdapat layanan Damri.