Gempa Sumedang magnitudo 4,8 pada Minggu (31/12) disebut mengakibatkan keretakan di dinding tol Cisumdawu. Pemerintah mengungkapkan tidak ada keretakan.
"Itu bukan retak. Itu membangunnya segmental atau segmen-segmen. Jadi sambungan-sambungan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono di Banyumas, Jawa Tengah, Senin sore (1/1).
Retakan yang dilihat oleh masyarakat merupakan sambungan terowongan.
Meski begitu, Menteri PUPR memastikan instansinya tidak lengah atas potensi dampak gempa Sumedang terhadap keamanan penggunaan tol Cisumdawu.
"Masih aman dilalui," kata Basuki.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian. "Kami cek, itu bukan retak. Itu akumulasi debu-debu yang terbang, terkumpul di situ karena di joint atau sambungan tidak terlalu rata," katanya.
Meskipun demikian, dia sedang menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya retakan berbahaya di dinding tol Cisumdawu usai gempa Sumedang.
Kementerian PUPR juga menyelidiki lokasi-lokasi lain dan hasilnya akan segera dilaporkan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Abdul Muhari menyampaikan, ada keretakan di terowongan ganda Tol Cisumdawu usai gempa Sumedang.
"Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lain yang dianggap perlu. Namun atas keretakan itu, dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," katanya.