Mendag Zulhas Optimistis Neraca Perdagangan Masih Surplus Tahun Ini

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.
Ilustrasi. Surplus neraca perdagangan pada Januari-November 2023 mencapai US$ 33,63 miliar, anjlok dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 50,54 miliar.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
4/1/2024, 16.05 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis surplus neraca perdagangan berlanjut sepanjang tahun ini. Badan Pusat Statistik mendata, surplus neraca perdagangan telah berlangsung selama 43 bulan hingga November 2023.

Ia memaparkan, surplus neraca perdagangan pada Januari-November 2023 telah mencapai US$ 33,63 miliar. Angka tersebut turun 33,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 50,54 miliar.

"Walaupun nilai neraca perdagangan turun, tapi nilainya masih tinggi. Kami optimistis dengan mengembangkan pasar-pasar baru dan nilai tambah, surplus yang sudah 43 bulan ini akan terus berlanjut di 2024," kata Zulhas dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (4/1).

Ia menjelaskan pasar baru yang dimaksud adalah pasar non tradisional. Beberapa pasar nontradisional yang menjadi fokus pemerintah adalah India, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Malaysia, dan negara-negara di Asia Tenggara.

Zulhas memproyeksikan, nilai ekspor nonmigas akan tumbuh 2,5% sampai 4,5% pada tahun ini. Nilai ekspor nonmigas pada Januari-November 2023 mencapai US$ 221,96 miliar atau susut 12,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 253,58 miliar.

Ia mengakui penurunan nilai ekspor tahun ini disebabkan penurunan harga komoditas andalan Indonesia, yakni minyak sawit mentah atau CPO, batu bara, dan nikel. Walau demikian, Zulhas tidak berencana merubah fokus komoditas nasional di pasar ekspor.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief