Harga Beras Masih Mahal, Apa yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/Ief/rwa.
Ilustrasi. Bapanas menyebut harga beras sudah mulai melandai pada awal tahun ini.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
4/1/2024, 18.24 WIB

Harga beras terpantau masih mahal pada awal tahun ini. Rata-rata harga beras premium secara nasional di kisaran Rp 14.950 per kilogram pada hari ini, Kamis (4/1), sedangkan harga beras medium di kisaran Rp 13.165 per kg.

Berdasarkan data panel harga pangan Bapanas, harga beras medium dan premium sebenarnya sudah turun tipis dibandingkan pada 31 Desember 2023 yang masing-masing mencapai Rp 13.190 per kg dan Rp 14.990 per kg. Harga beras medium naik 22% sepanjang tahun lalu, sedangkan beras premium naik 19%. 

Meski mulai melandai, harga beras tersebut masih jauh lebih tinggi dibandiingkan periode yang sama tahun lalu. Pada 4 Januari 2022, harga beras medium terpantau 11.470 per kg, sedangkan harga beras premium Rp 13.050 per kg.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan, harga beras di pasar saat ini sudah cenderung melandai. Hal tersebut disebabkan oleh penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan yang masif ke ritel modern dan pasar tradisional.

"Kami sudah memastikan sampai Tahun Baru 2024 untuk melakukan operasi pasar SPHP. Beberapa daerah sudah melporkan telah melakukan operasi pasar SPHP lima hingga 10 kali," kata Maino kepada Katadata.co.id, Kamis (4/1)

Harga beras premium dan beras medium tertinggi ditemukan di Papua yang masing-masing mencapai Rp 19.110 per kg dan Rp 16.230 per kg. Harga beras premium terendah ada di Sulawesi Barat senilai Rp 13.900 per kg, sementara beras medium terendah di Kalimantan Selatan senilai Rp 11.930 per kg.

Maino mengatakan, stabilisasi harga beras juga didukung program bantuan pangan yang telah berjalan selama September-Desember 2023. Untuk diketahui, bantuan pangan tersebut diberikan sejumlah 10 kg ke 21,35 juta Keluarga Penerima Manfaat.

Ia menjelaskan program bantuan pangan bertujuan mengurangi pembelian beras di pasar oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab, Maino mengakui harga beras di pasar saat ini masih tinggi atau di atas Harga Eceran Tertinggi.

"Namun, posisi harga beras sudah mulai terkendali dan harga beras telah stabil," ujarnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah melanjutkan program bantuan pangan yang berjalan pada September-Desember 2023 hingga Maret 2024. Ia mengatakan, program bantuan pangan akan terus dilanjutkan hingga Juni 2024 jika anggaran negara tersedia.

Arief melaporkan, telah menyalurkan bantuan pangan perdana pada awal pekan ini, Selasa (2/1). Sementara itu, menurut Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, beberapa penerima bantuan pangan pada penyaluran perdana tersebut belum menerima bantuan pada tahun lalu. Ini karena ada tambahan penerima berdasarkan data Penyasaran Percepatan Penghapusan kemiskinan Ekstrem.

"Awalnya 21,3 juta KPM, lalu sekarang menjadi 22 juta KPM. Jadi, ada penambahan jumah penerima bantuan pangan. Hari ini memang yang didahulukan KPM yang belum menerima bantuan pangan tahun lalu," kata Bayu.

Reporter: Andi M. Arief