Pemerintah Optimistis Pasokan Daging Sapi Aman Meski Izin Impor Telat

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaj
Ilustrasi. Pemerintah baru menerbitkan izin impot daging sapi pada 15 Februari 2024.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
28/2/2024, 18.23 WIB

Badan Pangan Nasional atau Bapanas memastikan ketersediaan daging sapi selama Ramadan 2024 aman meski penerbitan izin impor daging sapi tahun ini terlambat. Izin impor daging sapi baru diterbitkan pada 15 Februari 2024.

Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan, ketersediaan daging selama pada bulan depan akan dibantu stok akhir 2023. Berdasarkan data Bapanas, stok daging sapi dan kerbau pada akhir 2023 mencapai 88.740 ton.

"Intinya, kita masih butuh impor daging sapi maupun kerbau dalam berbagai macam bentuk daging. Namun produksi dalam negeri juga ada dan ada stok carry-over tahun lalu. Menurut saya ketersediaan daging tidak ada masalah," kata Maino di Gedung Komisis Pengawas Persaingan Usaha, Rabu (28/2).

Bapanas memproyeksi, produksi daging sapi nasional 2023 mencapai 460.899 ton, sedangkan realisasi impor mencapai 251.415 ton. Di sisi lain, total kebutuhan daging sapi-kerbau mencapai 680.019 ton.

Maino memastikan harga daging sapi selama Ramadan 2024 tidak akan memiliki masalah. Ini karena daya beli masyarakat pada tahun ini tidak terlalu tinggi. 

Berdasarkan data Bapanas, harga daging sapi murni merangkak naik sepanjang bulan ini menjadi Rp 134.190 per kg hari ini, Rabu (28/2). Angka tersebut telah naik Rp 520 per kg selama 28 hari terakhir.

Sementara itu, Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia atau PPSKI memproyeksikan harga daging sapi menembus Rp 145.000 per kg saat Ramadan 2024. Angka tersebut dinilai normal akibat peningkatan biaya produksi pada 2023.

Ketua Umum PPSKI Nanang P Subendero mengatakan, peningkatan biaya produksi disebabkan oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK yang merebak pada 2022. Menurutnya, wabah tersebut membuat harga daging sapi jatuh saat biaya produksi para peternak tetap naik.

"Kalkulasi kami rata-rata peternak menengah mengalami penurunan modal sampai 30%. Selain itu, sapi yang harusnya bisa dijual tidak dapat diserap oleh pasar dan membuat biaya perawatan ternak naik," kata Nanang kepada Katadata.co.id, Kamis (22/2).

Nanang menyampaikan, peternak sapi saat ini tidak mendapatkan keuntungan dengan harga daging sapi di tingkat peternak senilai Rp 46.000 per kg. Menurutnya, harga daging sapi akan terus naik menjadi Rp 50.000 per kg di tingkat peternak atau Rp 145.000 di tingkat konsumen pada Ramadan 2024.

Reporter: Andi M. Arief