Sepatu Bata Tutup Pabrik, Nasib Industri Alas Kaki RI Suram?

Idxchannel.com
Ilustrasi. Sepatu Bata menutup pabriknya di Purwakarta dan melakukan PHK terhadao 230 karyawan.
Penulis: Agustiyanti
9/5/2024, 19.59 WIB

PT Sepatu Bata Tbk menutup pabrik di Purwakarta, Jawa Barat sebagai langkah efisiensi demi memastikan keberlanjutan bisnis. Asosiasi Pengusaha Indonesia menilai, penutupan pabrik sepatu Bata memberikan kondisi industri alas kaki di dalam negeri. 

"Ini kembali lagi soal cost yang terus meningkat, dan pada akhirnya perusahaan seperti Bata walaupun sudah hadir begitu lama di Indonesia harus melihat apakah masih feasible sebagai bisnis," ujar Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/5).  

Menurut dia, industri alas kaki saat ini dihadapkan pada faktor permintaan yang lemah, bukan hanya dari domestik tetapi juga ekspor. Shinta melihat terjadi penurunan permintaan dari ekspor yang tajam. 

Di sisi lain, menurut dia, terjadi pergeseran minat investasi di Indonesia dari industri padat karya ke padat modal. "Akan semakin sulit bagi sektor padat karya saat ini," kata dia. 

Sementara itu, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan menilai penutupan pabrik oleh Bata saat ini sebenarnya bukan langkah yang tepat. Menurut dia, industri alas kaki sebenarnya tengah mencatatkan pertumbuhan yang mencapai 5,9% secara tahunan pada kuartal pertama tahun ini. 

Menurut dia, pertumbuhan industri alas kaki di Indonesia didorong  oleh kebijakan pengendalian terhadap impor barang jadi, jaminan bahan baku, serta regulasi larangan dan pembatasan  untuk barang konsumsi alas kaki.

Menurutnya pertumbuhan tersebut juga dapat dilihat dari kenaikan ekspor sebesar 0,95% secara tahunan  (YoY), penurunan impor hingga 1,38% secara tahunan. Kinerja Indeks Kepercayaan Industri (IKI) juga terus mengalami kenaikan secara berturut-turut mulai November 2023 hingga Februari 2024

Ia pun menilai, kebijakan lartas yang diterapkan oleh Pemerintah seharusnya dianggap sebagai angin segar bagi industri dalam negeri agar terus meningkatkan produksinya

Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan PT Sepatu Bata Tbk menutup pabriknya di Purwakarta yakni inefisiensi produksi, serta produk yang tidak memenuhi selera konsumen. Perusahaan pun memilih untuk lebih fokus pada lini bisnis ritel.

Adapun berdasarkan data yang dimiliki Kemenperin, pabrik Sepatu Bata sebelum ditutup hanya menyisakan 233 orang karyawan dan berproduksi sebesar 30% dari kapasitas. Kemenperin mencatat terjadi penurunan produksi di pabrik tersebut, dari 3,5 juta pasang pada  2018 menjadi 1,15 juta pasang di 2023.

"Dampaknya, PT Sepatu Bata Tbk mengalami peningkatan kerugian setiap tahun, terus menurunnya nilai aset, menurunnya ekuitas, serta liabilitas yang terus meningkat ” ujar dia 

Meski demikian ia menyampaikan setelah kondisi perusahaan membaik, pihaknya berharap PT Sepatu Bata bisa membuka kembali pabriknya di Indonesia dengan kapasitas yang lebih besar

Director and Corporate Secretary BATA Hatta Tutuko dalam keterangannya kepada BEI pada 2 Mei 2024 menjelaskan alasan dari penutupan pabrik di Purwakarta karena perusahaan tak mampu lagi melanjutkan produksi di pabrik sepatu Purwakarta. Hatta menjelaskan, permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik juga terus menurun.

"Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat," kata Hatta dalam keterangannya kepada BEI.

Reporter: Antara